Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pesona Jawa Tengah: Dari Wisata Alam Hingga Wisata Sejarah Semuanya Ada Disini, Rumah Kita Tercinta.



Piknik adalah Salah Satu Cara Untuk Membuat Jiwamu Tetap Sehat (Aprisa, 2016)
Hai sobat, lagi butuh piknik nggak ni? atau sobat lagi berencana piknik dalam waktu dekat ini? Sepakat nggak ni kalau piknik itu bisa membuat jiwa kita tetap sehat? kalau bagi aku si iyess,, sekembalinya dari piknik serasa memiliki jiwa yang baru, lebih fresh, jiwa yang lebih sehat untuk kembali menjalani aktivitas harian kita. 

Nah ngomongin soal piknik, biasanya sobat semua pada piknik kemana ni? dalam negeri atau luar negeri? kalau aku si mending dalam negeri yaa, secara dalam negeri juga tak kalah keren lho, semuanya ada, lebih murah lagi :) Nah sebagai orang aseli Jawa Tengah, kali ini aku mau ngajak sobat semua untuk menikmati indahnya Jawa Tengah. Penasaran ada apa saja di Jawa Tengah? Yuks ikut aku..

Umbul Sidomukti
Ngaji pekanan kala itu tak seperti biasanya. Yaa, kami bersepakat untuk ngaji tidak seperti hari hari biasa di masjid, kami ingin ngaji di alam bebas, sembari bertafakur alam. Wisata alam pegunungan pun menjadi pilihan kami saat itu. 

Umbul Sidomukti namanya. Wisata alam yang terletak di Ds. Sidomukti, Kec. Bandungan, Kab. Semarang ini menyajikan keindahan alam yang bisa membuat jiwa kami semakin fresh. Terlebih bagi kami, mahasiswa yang setiap harinya berkutat dengan tugas-tugas kuliah kala itu. Pagi pagi buta kami sudah berkumpul, dengan menggunakan angkot kuning, kendaraan khas Tembalang kami meluncur menuju Umbul Sidomukti. 

Medan yang cukup berkelok nan mendaki, jalan yang tak terlalu lebar menjadikan angkot yang kami tumpangi cukup berjuang kala itu, kami pun terus beristighfar dan berdo'a semoga bisa selamat sampai tujuan. Yaa, Umbul Sidomukti terletak disebelah selatan Lereng Gunung Ungaran, dengan ketinggian kurang lebih 1200 mdpl. Alhamdulillah..lega rasanya ketika angkot yang kami tumpangi, selamat sampai tempat. 

Sembari memejamkan mata, ku hirup udara segar kala itu..hm..Surga Dunia! Sungguh ku merindukan suasana seperti ini, sejuk segar, tenang, hijau. Walau matahari sudah mulai meninggi, tapi kesejukkannya masih sangat terasa ditubuhku. Sungguh berbeda dengan Semarang. Ku lihat ke bawah, semua serba hijau, indah nan memukau.
Umbul Sidomukti. sumber: pegipegi.com
Saat kami memasuki area wisata, ada beberapa wisatawan yang menunggangi kuda untuk menikmati tempat ini. Sepintas terpikir "wah..seru banget yaa kalau naik kuda, hm..tapi gimana harus pake guide, cowo, nggak nyaman..hiks, yaa sudahlah". Memasuki area wisata, aku tertarik dengan tantangan Outbond Training, ada flying fox dan marine bridge di lembah. Pengen nyoba keduanya tapi mesti sadar kantong juga, biasalah mahasiswa mesti irits. Mau nyoba flying fox tapi mesti bayar bolak balik karena lintasannya melewati lembah, berpindah dari lereng bukit satu ke lereng yang lain.  Oke lah akhirnya aku memilih tantangan marine bridge di lembah saja. 

Aku, hana, tika dan hanif akhirnya mencoba tantangan ini. Aku gerogi pertama kali lihat medannya, kami mesti berjalan diatas anyaman tambang melewati lembah dengan jarak yang cukup jauh. Guide pun meyakin kan kami kalau medan yang kami lalui aman InsyaAllah. 

Berbekal helm dan pegangan tali, kami pun mencoba tantangan ini. Aku berpasangan sama hana, tika sama hanif kala itu. Kami bersepakat untuk berkompetisi, siapa yang cepat sampai ujung, dia yang menang. Langkah demi langkah kami lalui, sesekali kami berteriak untuk menghilangkan ketakutan. Bener-bener sensasinya luar biasa, tantangan ini memacu adrenalin. 

Saat kaki melangkah, lintasan bergoyang tak beraturan, ditambah kalau lihat ke bawah, membuat bulu kuduku merinding berkali-kali. "Aduh..kalau jatuh gimana ni, aduh masa mati dengan cara seperti ini?", batinku. Alhamdulillah setelah berjuang, kami pun sampai ke ujung dengan selamat, dan kali ini saya dikalahkan hana :). 
Bermain Marine Bridge. sumber: dok.pribadi
Setelah puas bermain marine bride, kami pun lanjut berkeliling. Kali ini pandanganku jatuh cinta pada kolam  renang alam. Ada 4 buah kolam renang bertingkat yang dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Kejernihan air di kolam itu membuatku tertarik untuk menyentuhnya, "uch..dingin syekali!". Air dikolam renang ini berasal dari sumber mata air murni pegunungan lho, benar-benar menyegarkan walau sebatas menyentuhnya. 

Pengen rasanya nyemplung tapi apadaya banyak laki-laki disitu, tempatnya juga terbuka dan aku tak bawa baju ganti juga ternyata he..he. Disini juga banyak orang-orang yang menggelar tikar, menikmati santap siang sembari menikmati keindahan alam, yaa beginilah piknik. Kami pun tak mau ketinggalan, digelarlah tikar, semua bekal makanan dikeluarkan dan saatnya kami ngaji sembari ngerumpi sharing satu sama lain. Adzan dzuhur berkumandang, kami pun mencukupkan agenda pada siang hari itu, kemudian lanjut sholat dan beres-beres untuk pulang. 
 
berfoto ria di dekat kolam renang. sumber: dok.pribadi



Masih di Umbul Sidomukti. sumber: dok.pribadi
Oh iya, di sini juga ada fasilitas camping ground, pondok wisata, pondok kopi serta meeting room. Dilain kesempatan aku pun pernah diajak guru ngaji bermalam disini. Beliau ada agenda meeting kantor, sedangkan aku bantuin momong anak beliau, yaa itung-itung latihan jadi emak gitu he he. Pondok wisatanya unique dengan desain minimalis dan ornamen kayu serta bebatuan. 

Didepan pondok wisata ini juga terdapat beberapa kursi kayu untuk menikmati keindahan alam disekelilingnya. Meeting room nya juga luas. Menikmati susu coklat dikala pagi di pondok kopi , benar-benar membuat tubuh hangat kala itu. Sayang, saat itu aku lupa untuk mengabadikan moment ini  dengan foto.
Pondok Wisata. sumber: hotelmurahku.com
Pondok Kopi. sumber: HelloSemarang.com
Air Terjun Semirang
Semirang, sudah cukup lama aku mengunjungi tempat ini, yaa sudah sekitar 5 tahun yang lalu tapi kali aku ingin mengenangnya kembali. Mengenang kisah persahabatan kita kala itu. Seperti biasa untuk menyegarkan jiwa dari kesibukan sehari-hari,  aku dan teman-teman kelompok ngajiku memutuskan untuk piknik

Wisata alam berupa air terjun menjadi pilihan kami saat itu. Air Terjun Semirang atau biasa dikenal dengan Curug Semirang namanya. Letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami yakni di Dusun Gintungan, Ds. Gogik, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang. Untuk menuju lokasi kami menggunakan motor dengan berpasang-pasangan.
Foto Dulu Sebelum Ngetrack. sumber: dok.pribadi
Tempatnya yang terletak di lereng pegunungan, tepatnya disebelah utara Gunung Ungaran, membuat ku terseok seok untuk mencapainya. Aku bener-bener kaget dibuatnya hiks. Ku kira setelah turun dari motor, aku bisa langsung menikmati keindahan air terjun tersebut, ternyata tidak sobat! Kami harus berjuang melangkahkan kaki menyusuri jalan setapak, melewati tanjakan demi tanjakan yang menjulang tinggi sejauh kurang lebih 1 KM. 

Aku yang tidak terbiasa dengan olah raga fisik, berkali kali terhenti untuk melepaskan sejenak lelah, sembari meneguk air minum. Keringat mulai bercucuran, nafas ngos-ngosan, jantung berdetak kencang dan kaki yang mulai melemah membuatku rasanya ingin berhenti saja. Tapi keinginan itu ku tapis, "masa kaya gini aja kalah, yang lain aja bisa masa aku nggak!'', batinku. Bismillah, alon-alon sing penting kelakon. Tangga demi tangga aku lalui walau dengan berat, "duh..kapan yaa nyampainya, ko seperti jalan tiada ujung?!, batinku. 
 
Track Menuju Semirang. sumber: dok. pribadi

Tanjakkan menuju Semirang. sumber: Adipratamaputra
Tetiba ditengah lelahnya kaki ini mendaki, terdengar suara gemercik air dari atas sana. "Wuah..bentar lagi nyampe yaa, asyiiik..", teriakku pada teman-teman. Aku pun makin semangat untuk mempercepat langkahku, aku sudah tak sabar untuk segera sampai tempat itu. MasyaAllah, indahnya, air mengalir deras dari ketinggian 45 meter. Tubuh yang tadinya panas karena pembakaran kalori kala mendaki, seketika berubah menjadi sejuk dan segar. Semua kelelahan rasanya terobati setelah melihat jernihnya air terjun yang mengalir.

Derasnya Air Mengalir di Semirang. sumber: dok.pribadi
Tak mau menyia-nyiakan waktu, kami pun langsung bermain air sepuas-puasnya, basah basahan, membiarkan tubuh tertusuk-tusuk air yang jatuh, sampai bermain ciprat-cipratan air bersama teman layaknya anak kecil hihi. Sungguh kami sangat bahagia saat itu. Nggak nyesel lah meski harus berlelah lelah saat mendaki, dan gemetaran saat turun. Bagi sobat yang menyukai wisata alam air terjun, tempat ini recommended untuk dikunjungi.
Indahnya Saat Itu. sumber: dok.pribadi

Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo mengingatkan ku akan perjalanan study tour pada beberapa tahun silam. Ya, masa awal awal kuliah dulu. Saat itu kami satu angkatan Biologi Undip angkatan 2006, praktikum biodiversitas tumbuhan di Candi Gedong Songo. Awalnya aku bertanya tanya emang ada yaa candi di Kabupaten Semarang?. Ternyata ada sobat, lebih tepatnya candi ini terletak di Ds. Candi, Kec. Bandungan, Kab. Semarang. Candi yang terletak di lereng Gunung Ungaran ini, memiliki ketinggian 1200 m diatas permukaan laut, sehingga suhu udaranya cukup dingin dengan kisaran 19-27 °C. Jalanan menuju candi ini mendaki dengan kemiringan yang sangat tajam yaitu kira-kira mencapai 40 derajat. Sampai-sampai saat itu, ada rombongan lain yang memakai angkot berhenti di tengah tanjakkan, karena tidak kuat naik, akhirnya didorong banyak orang.

Sesampainya disana, kami mulai mengidentifikasi tumbuhan demi tumbuhan  yang kami temui, baik yang liar ataupun tidak. Sembari sesekali kami mengambil sampel tumbuhannya untuk dijadikan herbarium. Pada komplek Candi Gedong Songo, terdapat 9 buah candi yang terpisah satu sama lain. Jarak antara candi satu dengan candi lainnya cukup jauh. Kali ini aku terseok-seok kembali untuk menuntaskan perjalanan. Beberapa pengunjung ada yang menggunakan jasa kuda untuk mendaki, sedangkan aku? nggak mungkin lah, secara lagi praktikum masa naik kuda.

Langkah demi langkah aku menyusuri jalanan mendaki, melewati hutan pinus, berkali-kali aku pun terhenti untuk mengurangi kelelahan. Ku tatap pemandangan sekitar, sungguh indah ciptaan Allah ini. Hutan pinus yang hijau, kicauan burung, semilir angin berharmonisasi satu sama lain membentuk perpaduan yang indah layaknya sebuah alunan musik. Aku yang sesekali tertinggal dari rombongan, sungguh menikmati suasana yang syahdu ini. Setelah aku melewati candi demi candi, aku semakin terkagum kagum dengan peninggalan sejarah ini. "Keren yaa, zaman dulu sudah bisa buat bangunan sekokoh dan sebagus ini", batinku. 
 
Kami Kala Itu (hanya tersisa satu foto ini). sumber: dok.pribadi
Candi Gedong Songo merupakan peninggalan budaya Hindu  zaman Wangsa Syailendra pada abad ke-9. Kemudian candi ini ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804 (1). Selain pemandangan yang indah serta candi yang eksotis, disini juga terdapat mata air yang mengandung belerang lho. Ada juga beberapa orang yang mendirikan tenda di area perkemahan. Ah..sungguh asyik berada di tempat ini, selain bisa menikmati keindahan alam, disini juga bisa belajar sejarah dan terdapat banyak keanekaragaman tumbuhan, praktikum kamipun pun sukses Alhamdulillah. Bener-bener all in one deh. Oh iya, tentu hal yang tak ketinggalan saat piknik adalah belanja. Disini juga terdapat beberapa stand belanja lho..ada pernak pernik khas Candi Gedong Songo berupa baju, gelang-gelangan, kalung-kalugan, dll. Pokoknya lengkap banget deh.


Kawah Sikidang Dieng 
Hari itu hari yang sangat membahagiakan bagi sahabat ku tercinta, Ari Wardani Asri Puspito. Yaa, hari itu hari bersejarah baginya, saat mitsaqan ghaliza (perjanjian yang sangat kuat) antara dia dengan calon suami nya diikrarkan. Aku dan teman-teman yang hadir saat itu pun turut merasakan kebahagiaan mereka. 

Selesai acara, tetiba ada salah seorang teman rombongan  mengajak kami piknik, "eh mumpung lagi di Wonosobo, piknik yu ke Dieng", ajaknya. "Ayo...!", dengan serempak kami menjawab. "Kapan lagi coba aku Ke Dieng, kalau mengkhususkan untuk kesana entah kapan jadinya", batinku. Akhirnya saat itu kami memilih Kawah Sikidang sebagai destinasi wisata kami. Walau sebenarnya pengen mencoba semua spot wisata yang ada di Dieng, tapi apa daya waktu yang terbatas, membuat kami harus mengurungkan keinginan kami. Perjalanan menuju sana pun diselimuti hujan.

Kawah Sikidang terletak di Daerah Dieng Timur, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah. Kawah Sikidang ini merupakan salah satu kawah yang ada di Dieng, yang menjadi tempat favorit untuk berpiknik ria. Hujan rintik-rintik dan udara yang cukup dingin kala itu, tak mengurangi semangat kami untu menuju kawah. Dengan menerobos hujan, kami melangkahkan kaki menuju sana. Walau jarak antara tempat parkiran mobil dengan kawah tidak terlalu jauh, tetapi karena hujan rasanya cukup lama kami berjalan menuju sana. "Amazing!", batinku. Hamparan  bukit hijau berpadu tanah kapur dan magma yang keluar dari Kawah Sikidang, membuat harmonisasi yang begitu indah dipandang mata. Kami pun tak sabar untuk segera mengabadikan keindahan alam ini. MasyaAllah..ciptaan Allah ini begitu indah, lalu nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan? 

 Untuk lebih menikmati keindahan kawah ini, kami pun mendaki bukit yang ada disekitar kawah. Keindahannya menjadi terlihat lebih indah dari atas perbukitan.
Kawah Sikidang. sumber: dok. pribadi
Aku dan Kawah Sikidang. sumber: dok.pribadi
Aku dan Teman-Temanku di Kawang Sikidang. sumber: dok.pribadi
Konon, kawah ini diberi nama Sikidang karena kolam magma di kawah ini sering berpindah-pindah seperti Kidang (baca: Hewan Kijang dalam bahasa jawanya). Kawah Sikidang memiliki gejolak magma yang cukup tinggi yaitu berkisar antara setengah hingga satu meter (2). Hari pun semakin sore, walau rasanya raga ingin tetap berada disini tapi waktu jualah yang memisahkan kami dan Kawah Sikidang. Hm..walau harus berhujan-hujan ria, tapi aku bener-bener puas dan bersyukur bisa menikmati tempat seindah ini.

Baturaden
Baturaden, tentu sobat tidak asing lagi dengan wisata alam yang fenomenal ini. Aku pribadi pun sudah beberapa kali datang kesini sejak zaman duduk dibangku sekolah dasar (SD) dulu. Yaa, selain tempatnya yang bagus, jarak yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami, menjadi alasan kuat bagi kami untuk piknik ke tempat ini. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam, kami sudah sampai di tempat ini. Baturaden terletak di kaki Gn. Slamet, Kab. Banyumas, Jawa Tengah.
Foto Dulu Di Depan Baturaden. sumber: dok.pribadi

Terahir kali aku kesini yakni dua tahun yang lalu, pasca aku menikah. Jadi ceritanya kita sekalian bulan madu kala itu, eh tapi kita rombongan ding, yaa family time gitu deh he..he. Bareng suami, ibu, bapa, kakek, kaka sepupu aku menunjunginya kembali. Baturaden masih sama seperti yang dulu, udara sejuk, panorama yang indah, suasana yang rame oleh pengunjung menjadi kekhasan tersendiri bagi tempat ini. Walau ada penambahan dan renovasi disana sini, tapi aku tetap merasakan sensasi yang sama seperti dulu saat pertama kali menginjakkan kaki disini. 

Setelah melewati tiket masuk, terlihat Pesawat Terbang jenis Foxer 28 milik Garuda Indonesia Airways. "Itu buat apaan yaa? kayanya dulu nggak ada beginian pas aku kesini", tanyaku pada suami. " kesininya kapan memang?, jangan-jangan zaman baheula lagi", respon suami. "Yee nggak lah, terahir kesini pas ada training kepemudaan tahun 2010", jawabku. Setelah ku baca-baca ternyata itu teater alam Baturaden. Kita bisa nonton film berisi potensi pariwisata di Kab. Banyumas, potensi alam dan budaya di Indonesia hingga muatan lokal untuk siswa siswi SD di sini, wah lengkap banget yaa. Bedanya dengan nonton film ditempat lain adalah disini kita serasa nonton di pesawat terbang, seru banget kan? Ayo siapa yang belum naik pesawat? saya si juga belum  he..he. Pengen banget nyobain, tapi berhubung bareng keluarga besar, terpaksa aku urungkan, semoga lain kali bisa.

Semakin masuk kedalam, ternyata kala itu ada pertunjukkan musik tradisional Calung yang dimainkan secara sempurna oleh tim kesenian khusus Baturaden. Sembari menikmati jagung bakar, kami pun menikmati sajian musik tradisional tersebut. Yaa, memang berada di Obyek Wisata Baturaden banyak sekali pedagang-pedagang yang menjajakan dagangannya, jadi sobat tak perlu khawatir kalau kelaparan atau tak bawa bekal yaa, semuanya ada disini, lengkap!:). 
Pertunjukkan Calung Kala Itu. sumber: dok.pribadi
Setelah menyantap jagung, kami melewati jembatan merah dan kembali memesan makan besar, haduh memang piknik itu tak lepas dari yang namanya makan yaa, hihi. Kami jatuh hati untuk menyantap sate dan mendoan, makanan khas kota satria, Purwokerto. Aku memilih menu baru yang belum pernah aku makan sebelumnya, Sate Kelinci. Sedangkan yang lainnya Sate Ayam. Sembari menunggu hidangan jadi, aku dan suami pergi sejenak untuk foto foto disamping sungai, biasalah penganten baru, narsisnya lagi tingkat dewa he..he. Setelah itu kami makan siang. 

Menikmati Mendoan. sumber: dok.pribadi

Pasca santap siang aku dan suami mencoba tantangan flying fox, yang ada diperbukitan. Walau tracknya tak terlalu jauh dan tak terlalu tinggi, tapi tantangan ini cukup membuat adrenalin ku naik dan jantung deg-degan ternyata. Ibu sampe terheran-heran "cha..cha ngapain bikin takut sendiri kaya begitu", ungkapnya sambil geleng-geleng kepala. "Penasaran bu, biasalah anak muda he..he", jawabku. Memang sudah sejak lama aku ingin mencoba tantangan ini, dan Alhamdulillah akhirnya kesampean juga. Setelah makan dan menikmati flying fox, bapa mengajak kami semua pulang karena harus menjemput kaka di terminal kala itu. 
Aku Mencoba Flying Fox. sumber: dok. pribadi
Aku + Kamu=Kita. sumber: dok.pribadi
Sayang sekali, kami tidak sempat menikmati keseluruhan keindahan yang disajikan disini. Padahal dulu sewaktu SD, saya pernah mendaki sampai Taman Kaloka Widya Mandala. Disini terdapat berbagai macam binatang, sampai museum untuk menyimpan kerangka satwa langka di Indonesia pun ada disini. Sebenernya masih ada beberapa spot menarik di Baturaden ini, tapi sayang lagi-lagi dibatasi waktu kala itu, biasalah kalau pergi rombongan kan nggak bebas. 


Beberapa spot yang belum pernah aku kunjungi seperti Taman Bitanin, yang menyajikan beberapa koleksi tanaman dan bunga yang tergolong langka. Ada Pancuran Pitu dan Telu dengan sumber air panasnya. Ada Wana Wisata Baturaden, yang biasanya digunakan untuk ber-camping ria. Ada Telaga Sunyi, yang merupakan kolam sumber air murni. Dan yang terbaru ni, ada Taman Miniatur Dunia. Ini tempat lagi ngehits-ngehitsnya di Baturaden. Berada disana, seolah-olah kita seperti sedang berkeliling dunia. Selain wisata alam, Baturaden juga menyuguhkan wisata budaya lho, seperti calung yang sudah saya sebutkan diawal, kuda lumping dengan sentuhan mistis, tari tradisional Lengger, mengunjungi situs-situs suci dan Grebeg Syura apabila anda datang kesana pas bulan pertama di Tahun Baru Islam. MasyaAllah..bener-bener lengkap kap kap Baturaden ini.

Rafting di Sungai Elo Magelang
Saat ada tawaran rafting gratis dari sebuah komunitas yang super baik, spontan aku pun mengiyakan untuk ikut. Kapan lagi coba kesempatan indah ini datang, jarang-jarang kan yaa hihi. Apalagi biaya rafting itu terhitung cukup mahal. Kali ini kita rafting di Sungai Elo yang terletak di Desa Pare, Blondo Kel.Mungkid, Kab. Magelang. Lokasi nya tidak jauh dari Candi Mendut dan Candi Borobudur, jadi saat sobat berkunjung ke tempat ini, sobat bisa mengunjungi beberapa tempat dalam satu waktu sekaligus.

Ada rasa takut yang menggelayuti, "duh..aku kan nggak bisa renang, terus kalau nanti kejebur piye ki?", batinku. Tapi tenang sobat, sebelum kami ber-rafting ria, ada pengarahan dari pemandu wisata air ini. Kami diajari cara mendayung sesuai posisi duduk. Kemudian kami dibagi dalam beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dan dipandu oleh seorang guide, jadi InsyaAllah aman. Sebelum kami nyemplung, kami dibekali helm dan baju pelampung terlebih dahulu. Berhubung weekend, banyak sekali pengunjung kala itu. Dalam satu waktu, Sungai Elo dipenuhi oleh lautan manusia yang asyik ber-rafting ria. 

Awal mula meluncur, aku benar-benar menikmati rafting ini, sembari menikmati keindahan alam yang hijau diiringi suara burung yang indah. Lama kelamaan ada kelompok mas-mas usil, nyiram air menggunakan dayung hingga mengenai tubuh dan muka kami, ditambah adek-adek dikelompokku yang meladeni keusilan mereka, jadi deh perang-perangan hingga aku dan temanku kejebur sungai! "Tolong...!!", teriakku. Walau dilindungi pelampung, tetap saja aku takut, untung sang guide menolong kami dengan segera. Walau jeram-jeram yang dilalui mempunyai tingkat bahaya yang rendah, tetap saja saat melewati bebatuan, turunan yang cukup curam, membuat jantung ini ser-seran. Tak jarang teriakan-teriakan juga terdengar menggema. Ah..dasar wanita memang :). 

Awalnya Kami Menikmati Perjalanan. sumber: dok.Pribadi
Mulai Deh Ada Mas-Mas Usil. sumber: dok.pribadi

Terjadilah Peperangan Kecil Diantara Kami. sumber: dok.pribadi
Setelah setengah perjalanan kami lalui, sang guide menepikan pelampungnya ditepi sungai. Ternyata ada sajian es kelapa muda plus gorengan dalam rafting kali ini, "Asyiiik!:D", batinku. "Eh..aku kan lagi puasa sunah yaa, piye ki bertahan atau batal yaa? ", batin galau. Perut yang lapar ditambah banyak orang yang menikmati hidangan, membuat diriku semakin galau. Tapi..Alhamdulillah, akhirnya aku memilih puasaku. Santap siang selesai, kami melanjutkan perjalanan. 


Setelah menempuh jarak kurang lebih 12 KM dalam waktu 2,5-3 jam, kami pun sampai diujung sungai. Yah, keseruan rafting kali ini harus berahir dulu sobat. Melewati tantangan demi tantangan saat rafting bener-bener menjadi kepuasan tersendiri bagiku. Jiwa menjadi fresh dan sehat tentunnya. Gimana sob, berani menerima tantangan rafting? Tenang, rafting ini aman ko buat pemula, asal sobat sudah berumur 4 tahun keatas dan tidak punya penyakit jantungan tentunya he..he. Oh iya, jangan lupa bawa pakaian ganti, peralatan mandi, sandal/sepatu olah raga yaa sob.

Kota Lama Semarang
Kalau sobat seorang pecinta sejarah, kiranya kota lama ini wajib untuk dikunjungi. Untuk menghilangkan penat, sore itu kami (aku, suami dan anak) jalan-jalan sore ke Kota Lama Semarang. Walau sudah beberapa kali kami melewati daerah ini saat akan ke Stasiun Tawang, tapi kami masih penasaran untuk mengeksplor kota ini secara khusus. Sesampainya disana, banyak muda mudi, pasangan suami istri yang sedang menikmati tempat ini sembari mengabadikannya dengan kamera. Bahkan ada juga lho, yang sedang shooting di tempat ini. Kami berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lainnya. 

Hal pertama yang terlintas dikepala saat itu adalah MasyaAllah..Amaziing bangunan-bangunan kuno ini. "Keren yaa mas orang-orang zaman dulu, bisa bangun bangunan semegah ini, canggih banget", ucapku pada suami. "Lho ini kan bangunan peninggalan kolonial Belanda neng", Jawab suami. Yaps, bangunan-bangunan kuno yang kokoh, eksotis nan megah ini merupakan warisan kolonial Belanda. Belanda pernah menguasai kota ini selama hampir 2,5 abad lamanya (3). Berada disini, aku seperti terlempar ke masa silam. Sentuhan arsitektur khas Eropa , benar-benar membuat ku serasa berada di luar negeri sana. 
Gereja Blenduk. sumber: dok.pribadi
Gedung Jiwasraya. sumber: dok.pribadi
Berada Di Komplek Kota Lama. sumber: dok.pribadi
Gedung. Marba. sumber: dok.pribadi
Spiegel. sumber: dok.pribadi
Kawasan kota lama terletak di Jl. Letjen Soeprapto, Semarang Tengah. Kawasan ini dikelilingi kanal-kanal dan mudah dibedakan dengan daerah lainnya sehingga mendapat julukkan Little Netherland. Ada sekitar 50 banguna kuno yang masih berdiri kokoh, beberapa diantaranya seperti Gereja Blenduk, Stasiun Tawang, Gedung Jiwa Sraya, Restoran Ikan Bakar Cianjur (3). Tepat sebelah Gereja Blenduk terdapat Taman Srigunting yang merupakan jantungnya kawasan Kota Lama. 

Dulu taman ini merupakan tempat pemakaman Warga Eropa, namun awal abad 19 pemakaman ini dipindahkan ke daerah pengapon. Aduh..angker berarti yaa, banyak ruh londo disini *just kidding. Oh iya, di kawasan Kota Lama baru-baru ini, telah dibangun Old City 3D Trick Art Museum lho, kita bisa berfoto 3D disini, cocok banget buat kamu kamu yang suka narsis karena tempat ini memang disetting untuk foto 3D. Oh iya disebelah Taman Srigunting juga ada pasar barang antik lho, namanya Pasar Klitikan. Bagi yang suka berburu barang kuno ayo kesini.
 
Old City 3D Trick Art Museum.
sumber: dok.pribadi

Barang-barang Kuno Di Pasar Klitikan Kota Lama. sumber: dok.pribadi
Lawang Sewu Semarang
Senjha yang menghampiri kala itu, tak mengurangi semangat kami untuk menikmati keindahan Lawang Sewu yang eksotis. Lawang Sewu malam hari lebih eksotis dibanding siang hari, kata suami. Walau awal nya aku agak takut dengan kesan angker yang selama ini tersiar, tapi dengan bujukan suami akhirnya saya luluh, bismillah. Sesampainya disana, kami pun mulai menikmati titik demi titik ruangan yang ada. Lukisan-lukisan kereta api yang terdapat pada dinding ruangan, menggambarkan sejarah perkeretaapian di Indonesia. 

Yaa, memang semenjak Kemerdekaan Indonesia, bangunan kuno nan megah berlantai 2 ini, digunakan sebagai kantor pusat Kereta Api RI, yang sekarang dinamakan PT. Kereta Api Indonesia. Didepan Lawang Sewu juga terdapat miniatur kereta api zaman dahulu kala. Selain itu, pada salah satu ruangan yang kami masuki juga terdapat market gedung Lawang Sewu. Bangunannya khas, terbagi menjadi beberapa gedung, banyak pintu, jendela yang tinggi nan lebar sehingga dinamakan Lawang Sewu, walau sebenarnya pintunya tidak mencapai seribu juga si. Amazing, megah banget! Sama halnya dengan Kota Lama, bangunan Lawang Sewu bercitra rasa  belanda.
Lawang Sewu. sumber: dok.pribadi
Lawang Sewu dibangun tahun 1904 -1907, dulunya merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Bangunan ini menjadi saksi sejarah bagi perjuangan para pahlawan, sebutlah pertempuran 5 hari di Semarang (14 oktober - 19 oktober 1945). Yaa, digedung tua ini terjadi pertempuran luar biasa antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Lawang Sewu sudah beberapa kali direnovasi, dan berdasarkan SK Wali Kota No. 650/50/1992 Lawang Sewu dimasukkan sebagai salah satu dari 102 bangunan bersejarah di Kota Semarang (4). Walau tidak semua ruangan kami masuki malam itu, tapi kami cukup puas menikmati kemegahan bangunan ini. 

Oh iya, ada ruang bawah tanah juga lho di tempat ini, aku awalnya diajakin suami "mau turun kebawah nggak?", "nggak ah, takut!", jawabku. Gimana nggak takut, pas ngintip dari atas aja ruangannya gelap banget , malam hari lagi jadi semakin mistis deh..he..he. Malam itu cukup rame karena ada wedding ceremony yang memakai Bangunan Lawang Sewu Ini. Lawang Sewu semakin indah dengan bangunan Tugu yang menjulang tinggi didepannya. Tugu ini bernama Tugu Muda, yang berhiaskan air mancur disekelilingnya. Lawang Sewu dan Tugu muda ini terletak di Jl. Pemuda. Benar kata suami, "Lawang Sewu dan Tugu Muda di malam hari terlihat lebih eksotis". Pancaran lampu-lampu semakin menjadikan tempat ini semakin mempesona, kesan angker dan serem seperti yang saya takutkan diawal berubah menjadi kesan romantis karena ada kamu :)
Lawang Sewu Dikala Malam. sumber: dok.pribadi
Aku Berada Didalam Lawang Sewu. sumber:dok.pribadi
Deretan Pintu-Pintu Lawang Sewu, sumber: dok.pribadi
Kereta Api Didepan Lawang Sewu. sumber: dok.pribadi
Gimana sob? Jawa Tengah memang kaya akan keindahan alam dan sejarahnya yaa?!. Aku  bener-bener bangga menjadi warga aseli Provinsi ini. Sebenernya masih banyak lagi obyek wisata di Jawa Tengah selain yang aku sebutkan diatas. Kali ini aku hanya bercerita beberapa saja yang sudah ku kunjungi dan ada dokumentasinya. Nanti kalau nggak ada dokumentasi disangkanya hoax lagi he he. Yuks sobat berkunjung Ke Jawa Tengah, nggak bakalan nyesel deh :D
 

Sumber:
(1)  Anonim. 2016. Candi Gedong Songo. Diakses dari Wikipedia,  28 Oktober 2016
(2) Anonim. 2015. 5 Tempat Wisata Di Dieng Wonosobo yang Wajib Dikunjungi. Diakses dari anekatempatwisata.com, 29 oktober 2016.
(3) Anonim .2016. Kota Lama Semarang. Diakses dari Wikipedia, 28 Oktober 2016
(4) Anonim .2016. Lawang Sewu. Diakses dari Wikipedia, 28 Oktober 2016

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah



25 comments for "Pesona Jawa Tengah: Dari Wisata Alam Hingga Wisata Sejarah Semuanya Ada Disini, Rumah Kita Tercinta."

  1. Lengkap sekali, Cha.. Senang ada Dieng dibahas. Hihi

    Btw aku pas ke umbul sidomukti nggak bisa outbound soale digondeli Hasna dan udah sore.. Hiks. Pengen kesana lagi special buat outbond. 😂😂
    Ke Semirang jg belum pernah..
    Ke old city 3D museum jg masih rencana. Semoga segera bs jalan2 lagi.. 😊😊
    *nahloh malah curhat

    Moga sukses ya Cha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mba sekalian ada moment jadi ta masukkan semua..hihi

      Kalau travelling bawa anak, godaannnya disitu kali yaa mbaa. Pasca punya kamila, aku malah belum travelling lagi.
      Aamiin. Semoga Mba Arina juga sukses mba..Aamiin

      Delete
  2. Sama udah pernah kesana semua, yang belum air terjun semirang, rafting sungai elo dan baturaden, 3d old trick eye museum semarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo mba vit travelling k tempat yang belum mba, asyik lho

      Delete
  3. Wuih, Mbak Relita bener-bener orang Jawa Tengah tulen. Sudah keliling ke mana-mana ya, Mbak. Saya di sekitaran Pemalang aja belum semua saya rambah, termasuk kurang piknik ini. Hihihihi... Btw, destinasi wisata menarik di Jawa Tengah sebanyak itu ya? Jateng sangat kaya potensi wisata. Itu belum menghitung destinasi lain yang belum banyak didatangi wisatawan, seperti Pemalang.

    ReplyDelete
  4. he..he iya pak, yang deket-deket dulu, Jateng juga kaya obyek wisata ko..bener pak, saya malah belum tau di pemalang ada apa selain wisata mangrove sama rafting juga kaya nya ada ya

    ReplyDelete
  5. kenapa ada Baturaden di antara kita (T^T) eh itu kawah beneran bisa pindah2?

    ReplyDelete
    Replies
    1. mba, ada sodara d PWT kah? Bukan kawah nya yg pindah2, tapi magma nya mba..

      Delete
  6. Salam kenal mba, terima kasih ulasannya menarik sekali, sepertinya harus masuk list liburan saya ni mba ^_^

    ReplyDelete
  7. yang pas muncak ke ungaran juga itu termasuk wisata. kenapa ndak dimasukin? padahal foto fotonya bagus loh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu nya habis mas, next time kalau ada momentum buat nulis lagiih..

      Delete
  8. Lengkip Mbak Relita :) Gedong 9 ma umbul itu deket tempatku :)
    Makasih infonya, keren.
    Sampai sekarang yang belum kesampaian ke lawang sewu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya mba? Mb wahyu brrt sering main k umbul ma candi..hehe
      Ayo mb pas nyemarang

      Delete
  9. asli semarang ya mbak? aku blm sempet ke Gedong Songo :)

    ReplyDelete
  10. Dari semua yang Mbak kunjungi, yang udah pernah tak kunjungi kok cuma Semirang (Pramuka SMA) sama Gedung 9 pas tahun baru 2015 lalu. Pulang2 muntah2 tahunya hamil Kak Ghifa.Hahaha. Aku butuh piknik lagi ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo mba piknik lagi kalau pas weekend..wah berkah jalan jalan ada kak ghifa skrg yaa

      Delete
  11. Jawa tengah komplit ya mbak..mo traveling gaya apa aja semua ada

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh ada mba muna, jadi malu :D
      Iyaa mba semua ada di Jateng mba..

      Delete
  12. Wah..aku blom pernah ke Semirang ni... bagus yaa...

    ReplyDelete
  13. wiiih Lawang Sewu didatengin malem juga ok nih ya Mbak, ga serem? Sarapan yang recommended apa nih Mbak?

    -MKS.

    ReplyDelete