Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Temukkan Bakat Ibu Dahulu, Sebelum Memandu Bakat Anak

Sumber: motherandbaby.co.id

Assalamu'alaikum..

Benar adanya, sebelum kita memandu bakat anak, harusnya kita sudah selesai memahami apa bakat kita terlebih dahulu. Bu ibu ada yang masih bingung atau belum "ngeh" dengan bakatnya? Cung?! Kalau iya berarti sama, hehe.

Jujur saya merasa tersentil dengan tulisan beberapa teman tentang bakat ini. Apa sih pentingnya kita memperlajari tentang bakat? Yaps, saat kita ngomongin tentang bakat, bukan semata-mata untuk menemukan profesi apa yang pas buat kita saat ini atau masa depan nanti tapi lebih jauh lagi tentang peran spesifik kita bagi kehidupan, bagi perdaban, wuih berat yaa?! InsyaAllah ngga berat, kalau udah paham aturannya.

Ini Menarik!

Kalau kata Mba Andita A.Aryoko dalam Kulwapnya "Memandu Bakat Ananda", setiap manusia spesial dengan segenap fitur unik yang telah Allah anugerahkan untuknya. Nah kalau saat ini kita masih merasa menjadi manusia yang biasa-biasa saja, bersegeralah memantaskan diri dengan bersungguh-sungguh untuk menemukan jalan kesuksesan kita. Setelah itu, lanjutkan perjalanan untuk memandu bakat anak-anak kita :)

Mari Temukan Bakat Ibu Terlebih Dahulu

Beberapa tahapan yang bisa kita lakukan dalam memahami bakat diri diantaranya:

1. Banyaklah Bersyukur atas setiap potensi yang telah Allah anugerahkan kepada kita dan mohon ampunlah kepadaNya atas segala khilaf dan salah yang telah kita perbuat baik terhadap Allah, pasangan,orang tua, anak-anak, tetangga, bumi yang kita tempati, dll

2. Ekspresikan rasa syukur tersebut kedalam sebuah tulisan yaitu dengan menulis JURNAL SYUKUR secara rutin. Dengan menulis ini, InsyaAllah  pancaran BAHAGIA akan selalu hadir di setiap harinya, karena dengan BERSYUKUR akan melahirkan sebuah KEBAHAGIAAN. Perasaan selalu bahagia akan membuat otak mudah merespon hal-hal yang baik atas setiap tantangan yang hadir. Silahkan dicoba yaa!

3. Dalam kondisi syukur-bahagia tersebut, tengoklah kedalam diri, pasangan, anak-anak, TANTANGAN apa yang sedang dihadapi? Dari TANTANGAN  tersebut, Mulailah Berkarya setahap demi setahap.

4. Selanjutnya, silahkan ditengok kembali, POTENSI UNIK apa yang ada dalam diri? Caranya? Lihat apa yang kita SUKA dan apa yang membuat mata kita BERBINAR?

Bisa dimulakan dari bidang/ passion/ minat kita atau bisa pula dari peran/talents/ bakat kita.


Pertanyaan selanjutnya, Sebenarnya ADA BERAPA MACAM TALENT/ BAKAT ini? Jadi Bakat ini terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Bakat Panca Indra dan Bakat Sifat. 

Kelompok yang termasuk kedalam bakat panca indra yaitu akting, merawat kecantikan, memperagakan busana, menari, seni musik, bernyanyi, seni lukis, memasak, olah raga, keterampilan fisik, keterampilan tangan, kerajinan tangan, memelihara lingkungan, bercocok tanam, beternak. Sekarang silahkan diidentifikasi, dari 15 bakat panca indra, mana yang termasuk bakat yang "gue banget"?

Adakah yang sama sekali tidak memiliki 1 dari ke 15 bakat panca indra diatas? Jika ada maka tak perlu galau karena ternyata ada bakat sifat, sifat yang produkstif. Sebab bakat ini sudah terpatri di dalam diri sejak manusia itu diciptakan. Apa saja bakat yang termasuk dalam kelompok ini?

Ada 30 bakat yang masuk dalam kelompok bakat sifat yaitu mengendalikan orang, mengatur orang lain, menengahi konflik, berjualan, menyeleksi orang, mendidik, memotivasi, mewakili, mengkomunikasikan, merawat, melayani, membuat visi, membuat strategi, memasarkan , mensintesa, mencipta, merancang, menganalisis, menata keuangan, memulihkan, mengevaluasi, meneliti, menulis, menginterpretasi, menata administrasi, memproduksi, menjaga mutu, menjaga keselamatan, mendistribusi, mengoperasikan.

Sekarang mari kita identifikasikan, dari 30 bakat sifat tersebut mana yang 'gue banget'? Catat pada jurnal perjalanan bunda, kemudian beri ruang lebih banyak untuk MENGAKTUALISASIKAN bakat sifat kita yang 'gue banget" tersebut.

Selanjutnya, Bagaimana Cara Memandu Bakat Anak?


Tahapan dalam memandu dan mengobservasi bakat anak:

1. Usahakan kita sudah memahami (bakat) diri agar kita paham benar bagaimana rasanya enjoy, easy, excellent dan earn sehingga ketika salah satu ciri tersebut hadir pada diri ananda maka kita akan bisa segera menangkap signal tersebut.

2. Kayakan kegiatan anak-anak dengan beragam aktivitas dari BAKAT PANCA INDRA maupun BAKAT SIFAT

3. Dokumentasikan setiap kali anak beraktivitas

4. Ajaklah anak berdiskusi, karena dengan ini anak akan mengalirkan perasaannya setelah aktivitas yang dilakukan

5. Catatlah Hasil Observasi Kita pada jurnal atau portofolio anak. Bagaimana respon anak setelah kegiatan yang dilakukan? Berbinar-binar, Biasa saja, Tidak suka, atau ingin mengulanginya lagi?

6. Dalam mengkayakan aktivitas anak, jangan hanya dilakukan 1 kali seumur hidup. Dalam artian  dalam rentang tempo 1 tahun bisa kita ulangi lagi kegiatan mengkayakan aktivitas ini karena bisa jadi ekspresi yang ditampakkan anak saat pertama kali berkegiatan akan berbeda dengan ekspresi ketika kedua, ketiga, keempat, dst saat melakukan kegiatan yang sama. Untuk itu, dengan memberikan hasil observasi yang valid dibutuhkan observasi yang berkelanjutan.

Biar lebih paham tentang bakat ini, ada beberapa hal yang sudah didiskusikan dalam KULWAP yang telah berlangsung pagi tadi:

1. Ada 7 bakat dominan dalam diri kita, dari jumlah bakat yang sudah disebutkan di atas. Untuk mengidentifikasi bakat mana yang paling sesuai, Just Do It! Dan berilah ruang aktualisasi bagi ke-7 bakat dominan tersebut.

2. Dalam memandu bakat ananda bisa dimulai dari usia 7 tahun. Tetapi sejak usia dini (0-7), mulailah mengajak anak jalan-jalan ke berbagai tempat dan profesi, sering berbagi cerita dan kisah pada anak-anak.

3. Indikator 4 E (Enjoy, easy, excellent dan earn) juga berlaku dalam mengidentifikasi bakat anak. Ya minimal sampai 3 E  (Enjoy, easy, excellent).

4. Apabila kita menemukan bakat mengatur dan mengendalikan orang dalam diri anak kita, maka sebaiknya orang tua bisa mewadahi sifat anak ini lewat proyek-proyek yang kita buat. Sehingga ketika keluar rumah, kebutuhan dirinya untuk menyalurkan sifat suka mengaturnya sudah selesai. Misal: beri job kepada ananda untuk mengatur antrian mandi adik2nya

5. Atau sebaliknya, jika orang tua ingin membersamai anak dalam masa tumbuh kembangnya sedangkan orang tua mempunyai sifat suka mengatur, mengendalikan orang lain dan mengkomunikasikan, bagaimana caranya supaya sikap tersebut tidak mencederai fitrah anak? Yaa buatlah proyek milik kita supaya sifat-sifat tersebut mendapatkan ruang tersendiri. Sehingga tidak menerjang di setiap ada kesempatan. Misal dengan kekuatan arraanger, kita bisa membuat proyek menata (mengatur) isi perabot rumah, hehe

6. Mengenai bakat panca indra seperti akting, menari, memperagakan busana, seni musik, seni lukis dan bernyanyi seperti yang sudah kita tahu bahwa bakat-bakat ini memiliki batasan tertentu bagi seorang muslim. Maka semua dikembalikan lagi pada keluarga masing-masing. Karena ada keluarga yang memang melarang keras, ada juga yang selagi musiknya masih baik lyriknya maka tidak menjadi masalah. Semua kembali pada prinsip keluarga masing-masing. InsyaAllah semua bakat yang diberikan Allah itu memiliki manfaat, memiliki peran yang telah Allah sematkan untuk kita garap di muka bumi. Maka tugas kita selanjutnya adalah iqro' (membaca setiap petunjuk Allah) dan terus menggarap tugas sesuai peran dimana kita ditunjuk oleh Allah.

7. Dalam masa mengeksplor bakatnya, jangan batasi anak-anak dengan garis batas dari kita ala orang tuanya selagi tidak melanggar al qur'an dan al hadits. Tetap kenalkan anak dengan beragam kegiatan sampai usia 14 tahun

8. Bagi anak usia 4 tahun, biarkan ia menggambar ala dia, jangan terlalu banyak mengintervensi. Kemudian yang harus kita perhatikan, rentang konsentrasi setiap anak itu 1 menit x usianya. Sehingga diusianya yang baru 4 tahun, belum perlu menjurus ke hal yang detail, cukup dikayakan wawasannya, mencoba sesuka hatinya, menyentuh langsung setiap objek, membauinya langsung serta merasakannya langsung (apabila makanan). Kalau perlu, persiapkan juga ice breaking supaya anak tidak bosan.

9. Untuk menghindari kebosanan saat anak berkegiatan, lakukan kegiatan lain yang belum pernah dicoba. Bunda bisa jalan-jalan ke pinterest disana banyak inspirasi. Atau model kegiatan tidak harus selalu di rumah, melainkan outing ke luar rumah, ke taman kota, dll.

10. Menentukan bakat pada anak berkebutuhan khusus sama dengan anak biasa. Ragam kegiatan yang dikayakan sama. Sebagai contoh. Adik saya tuna grahita ringan, tapi ibu saya tetap yakin dia keren sesuai jalan suksesnya. Beragam aktivitas tetap dicobakan. Beberapa kali dia menyambet juara menari tingkat kota, belum lama dia menjadi juara menari tingkat provinsi dalam even FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) anak berkebutuhan khusus

11. Seperti apa sih jurnal syukur itu? bunda bisa klik link berikut: bit.ly/jurnalsyukurGMANDISYA

12. Bagaimana cara memperkaya aktivitas anak berumur 10 tahun? Ajak anak beraktivitas dengan beragam bakat panca indra beserta peran  di bakat sifat, lalu amati, observasi dan catat dalam jurnal ananda.

"Allah tidak pernah menciptakan produk gagal bahkan pada anak berkebutuhan khusus sekalipun, pasti ada hikmah di dalamnya". Maka bersegeralah untuk bersungguh-sungguh dalam menempuh perjalanan memahami bakat diri agar kita bisa bahagia menjalankan peran yang telah disematkan Allah untuk kita bisa memberikan manfaat pada semesta dan tentu saja dalam memandu bakat anak-anak kita kelak 

Wassalamu'alaikum..

#resumekulwapMDDMAK



12 comments for "Temukkan Bakat Ibu Dahulu, Sebelum Memandu Bakat Anak"

  1. Masyaallah, bergizi sekali pembahasannya. Bookmark ah��

    ReplyDelete
  2. wah, kerenn banget nih tipsnya...alhamdulilah udah nemuin bakat anak2 yg kakak suka menulis dan sy masukin ke sanggar menulis, yg ke2 ini sebenarnya suka menari tp diajak les menari belum mau.

    ReplyDelete
  3. wah bener banget nihh.. bakatku masak dan bernegosiasi.. tapi memang lanjut ke anakku tanpa disengaja atau dipaksa, anakku juga suka masak. jadi aku enak juga ngajarinnya

    ReplyDelete
  4. Keren banget artikelnya. Buat tambahan pengetahuan buat bekal jadi ibu. Makasih sharingnya mba ��

    ReplyDelete
  5. Masyaallah bookmark ah tulisannya kece banget. Tfs ya say

    ReplyDelete
  6. Setuju banget bersyukur itu harus dan wajib baik dikala senang atau susah, karena biar kita selalu happy ☺

    ReplyDelete
  7. Setuju banget bersyukur itu harus dan wajib baik dikala senang atau susah, karena biar kita selalu happy ☺

    ReplyDelete
  8. Bermanfaat banget nih mbak, makasih sharingnya mbak. Biasanya bakat emak menurun kepada anak itu bener nggak sih mbak?

    ReplyDelete
  9. terima kasih artikelnya say kubintangin..sedang berusaha menemukan bakat dan minat Alde..

    ReplyDelete
  10. Bookmark untuk materi ini..makasih share ilmunya mbakk

    ReplyDelete
  11. Nah, hobi suka ngatur ala ibu2 nih yang kayaknya masih jadi PR banget utk diperbaiki. Terlalu mengharapkan anak2 menjadi pribadi sesuai ego ortu. Kudu belajar lebih banyak lagi soal menemukan bakat diri dan mengarahkan anak2 kita ya, Icha.

    ReplyDelete
  12. Siip.. ini tulisan yg sangat bergizi ☺️

    ReplyDelete