Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Tips Persiapan Finansial menghadapi Persalinan atau Melahirkan bagi Bunda


Assalamualaykum bunda? Sehat semua ya? ada yang sedang merencanakan kehamilan kah? atau sedang hamil saat ini? Kali ini saya mau berbagi tentang persiapan melahirkan, khususnya seputar persiapan keuangan atau persiapan finansial. 

Sepakat ya bunda, kehamilan yang baik tentunya melalui sebuah perencanaan, tidak sekenanya dan tidak pula sejadinya. Dan Doa adalah awal dari proses kehamilan itu sendiri. Bagaimana kita sebagai orang tua tentunya tidak hanya cepat diberi anak atau momongan, tapi juga dikarunia anak yang normal, sehat, berbakti lagi sholih/sholihah. Dan secara ukuran dunia, putra-putri kita diberikan kecerdasan diberikan kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya dan itu memerlukan untain doa dari para orang tuanya sejak dini, sebelum sikecil lahir kedunia.

Jikapun jaraknya berdekatan, kalau memang itu sudah menjadi rencana mereka, kenapa orang lain harus berkomentar? Toh orang lain juga tidak merasa direpotkan oleh orang yang punya anak dengan jarak berdekatan!

Karena kehamilan itu direncanakan, tentu setiap fase dan tahapnya sudah difikirkan oleh para orang tua seperti bagaimana pemenuhan gizi dan nutrisi si kecil dalam janin, terus mau dimana kontrol tiap bulannya, terus mau dimana lahirannya, mau diberi nama siapa, mau syukurannya seperti apa dan hal lainnya, baik berkaitan dengan psikologis si ibu dan berkaitan dengan financial untuk kedepannya.

Salah satu hal yang perlu persiapan saat kita berencana memiliki momongan adalah persiapan keuangan atau persiapan finansial. Betul, setiap makluk ada rejekinya sendiri-sendiri, pun jabang bayi yang ada di perut hingga ia keluar dari rahim ibundanya sudah dijamin rejekinya oleh Allah swt, jadi janganlah takut akan rezeki mereka, tugas kita sebagai orang tua adalah berupaya dan menjemput rejeki tersebut, syukur-syukur diberi lebih rejekinya.

Jika rejeki sudah diatur, terus kita akan pasrah begitu saja? tentu tidak bukan?! Dan apakah  kita sebagai orang tua yang mengharapkan si kecil hadir ditengah tenah kita itu rela  mempersiapkan semuanya dengan berjalan alami apa adanya tanpa proses pengupayaan yang lebih baik? Orang tua hanya pasrah tanpa ada rencana mau dibawa kemana jika tiba saatnya kelak.

Kalau normal-normal saja sih tidak masalah, bagaimana kalau ada kehendak Allah yang lain seperti pendarahan sebelum waktunya, tali pusar yang melilit, jabang bayi yang sungsang dan kondisi tak terduga lainnya yang kita sendiri tak bisa berbuat apa-apa meski saran dokter kandungan sudah kita jalani semuanya. Semuanya berharap normal tanpa hambatan, tapi kita tidak tahu takdir yang ada di depan kita!

Salah satu peran serta yang paling penting memang ada pada suami sebagai tulang punggung pencari rejeki. Tak heran suami akan lebih rela banting tulang agar mendaatkan tambahan rupiah untuk kenyamanan persalinan sang istri dan calon anaknya. Karena sang suami tersebut tahu, bahwa istrinya akan mengalami proses yang paling menyakitkan, jika ia mengerti itu tentu ia akan berusaha agar rasa sakit itu bisa dilawan oleh sang istri, minimal dengan adanya suami di samping istri saat istrinya melahirkan. Syukur-syukur bisa memilihkan tempat yang nyaman untuk istrinya saat menjalani peristiwa yang sangat menegangkan itu.

Persiapan finansial sebelum melahirkan dan sesudah melahirkan sangat penting untuk diperhatikan, seperti biaya kontrol kehamilan rutin, biaya kebutuhan nutrisi si jabang bayi, nutrisi si ibu, biaya persalinan, biaya perlengkapan bayi baru lahir, biaya kontrol pasca melahirkan, biaya syukuran atau aqiqohan setelah melahirkan, serta kebutuhan-kebutuhan lain yang memerlukan pendanaan. Apalagi peraturan baru BPJS tidak menanggung biaya persalinan yang lahir normal apapun gejala awalnya.

Sebenarnya banyak program yang bisa digunakan sebagai persiapan kehamilan dan persalinan (melahirkan) diantaranya :

1. Menabung 
Yang di maksud menabung disini adalah menabung baik dengan cara menyisihkan sebagian uang untuk ditabung tanpa batasan tertentu, sehingga uang tabungan tersebut bisa sewaktu-waktu kita ambil tanpa menunggu jatuh tempo waktu pengambilan. Bisa juga disimpan dirumah asal kita komitmen tidak akan mengambil uang tersebut jika bukan  peruntukannya.

2. Membuka tabungan rencana Tahunan
Sebelum merencanakan punya momongan, jauh sebelum itu bisa juga kita membuka program tabungan impian. Yang mana program tabungan ini biasanya berjangka dan bisa diambil sesuai dengan akad awalnya, Minimal jangka waktu agar uang tabungan itu bisa diambil adalah jangka waktu satu tahun. 

Sebagian besar orang sudah mempunyai ATM dan Buku tabungan. Tidak ada salahnya jika kita membuka tabungan tahunan di bank tersebut sebagai bekal persiapan melahirkan. Karena proses melahirkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

Membuka tabungan tahunan berarti kita sepakat pihak bank berhak men-debet sejumlah nominal yang telah disepakati disetiap bulannya. Uang ini akan disimpan pihak bank dan tidak bisa diambil karena kita tidak dibekali ATM dan tidak bisa tarik tunai di teller. Jika memilih menarik tunai sebelum jatuh tempo, sama saja kita mengambil semua yang sudah disetorkan dan pihak bank biasanya akan memberikan denda atas pelanggaran tersebut dan langsung menutup tabungan tersebut. 

Namun jika waktu yang disepakati telah habis atau sudah jatuh tempo, dana akan langsung dicairkan atau dipindahkan secara otomatis ke rekening tabungan induk (rekening utama). Pembukaan rekening biasanya mulai  Rp 100.000, dan setoran rutin minimal Rp. 100.000 pula. Tapi biasanya beda bank beda kebijakan dan aturan. 

3. Arisan
Menyimpan uang dengan jalan mengikuti arisan juga lebih aman, asal kita memilih pengelola yang sudah kredibel atau dikenal dalam dunia arisan ibu-ibu ataupun bapak bapak. Tapi kalau arisan kadang bisa tidak tentu, karena bisa jadi kita yang narik duluan padahal persalinan masih 8 bulan lagi. Jika tidak pandai pandai menyimpan kembali malah bisa langsung habis saat narik arisan.

Jika ikut arisan, coba request atau dikomunikasikan, bisa nggak saya giliran bulan ini (bulan tertentu)? jadi tidak harus menunggu menjadi yang terakhir atau yang pertama. Kadang jika kita sedang butuh dan selama ada komunikasi dan dibolehkan, kita bisa mendapat giliran sesuai yang kita inginkan. Atau kalau kita narik diawal, kita bisa menawarkan kepada yang lain siapa tau ada yang lebih membutuhkan. 

4. Asuransi Kesehatan
Bagi yang sudah bekerja dan diikutkan asuransi kesehatan oleh perusahaan, hal ini sangat bisa membantu biaya persalinan. Tapi dengan catatan asuransi kesehatan milik swasta ya? kan kabarnya kalau pakai asuransi BPJS, melahirkan normal tidak di tanggung oleh BPJS. aturan baru sih katanya gitu. Semoga BPJS menarik kembali aturan baru tersebut, agar bisa meringankan anggaran melahirkan para peserta BPJS. Kan lumayan biaya persalinan normal di rumah sakit sekitar 3 jutaan bisa buat aqiqohan jika semuanya ditanggung BPJS.

5.  Menjalin Silaturahim Dengan Relasi
Ini cara paling terakhir. Jika kebutuhan keuangan melebih dari yang direncanakan maka jalan terakhir adalah mencari relasi yang bisa memberikan pinjaman kepada kita. Tapi semoga cara ini tidak kita gunakan. Cukup dengan simpanan murni yang milik kita, sudah bisa memenuhi kebutuhan persalinan dan pasca persalinan tanpa merepotkan orang lain.

Nah itu sedikitnya 5 Cara yang bisa kita tempuh dalam mempersiapkan biasa persalinan khususnya dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan itu pada umumnya baik sebelum persalinan atau setelah persalinan. Jika artikel berjudul 5 Tips Persiapan Finansial menghadapi Persalinan atau Melahirkan bagi Bunda ini bermanfaat silakan dibagikan atau disebarluaskan.

Post a Comment for "5 Tips Persiapan Finansial menghadapi Persalinan atau Melahirkan bagi Bunda"