#Resolusiku2017: Semoga Bisa Menjadi Orang Yang Beruntung
Barang siapa yang hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin, maka dia termasuk dalam golongan orang yang BERUNTUNG, Barang siapa yang hari ini SAMA DENGAN hari kemarin, maka dia termasuk golongan orang yang MERUGI dan Barang siapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin, dia termasuk golongan orang yang CELAKA (Al Hadits)
Hidup adalah anugrah, hidup adalah kesempatan, hidup adalah ibadah. Karena hidup ini sesuatu yang sangat berharga, maka idealnya apa yang akan kita jalani harus berusaha kita rencanakan sebaik mungkin. 2016 sudah berlalu, dan sekarang menginjak 2017. Semoga kita nantinya akan termasuk golongan orang-orang yang BERUNTUNG, dengan menjadikan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Dan KEBERUNTUNGAN ini tidak akan serta merta hadir begitu saja tentunya. Semua perlu perencanaan dan perjuangkan. Kalau ada yang bilang "biarkan lah semua mengalir seperti air", rasanya prinsip ini kurang tepat, karena perencanaan itu akan menjadi guide bagi kita kedepannya. Saya sendiri pernah mengalami hidup mengalir seperti air tanpa perencanaan dan hasilnya lebih buruk dibanding saat direncanakan.
Sebenarnya saya termasuk orang yang sering nulis rencana, sampe dekstop laptop penuh dengan berbagai catatan capaian sampai kegiatan yang akan dilakukan. Sayangnya saya lemah dalam tataran pelaksanaan, terlalu santai, kurang tekun dan kurang disiplin. Nah ini PR yang harus saya perbaiki di tahun 2017 ini. Apapun rencana kita, ketekunan dan kedisiplinan adalah kunci keberhasilannya. Jadi menurut sobat, membuat Resolusi (sesuatu yang hendak dicapai) tahun ini itu penting nggak? Bagi saya si penting, karena dengan mempunyai tujuan, mimpi atau harapan , akan menjadikan kita semangat untuk menjalani kehidupan kedepannya. Dan dengan mempunyai resolusi, kita memiliki arahan hidup kedepannya untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
1) Memperbaiki dan Menambah Hafalan Qur'an
Alhamdulillah hidayah Allah masih tercurah pada diri ini. Salah satunya saya diberi kesempatan kembali untuk memperbaiki hafalan qur'an yang selama ini sudah saya hafal. Iya, tak dapat dipungkiri iman itu naik dan turun, begitupun dengan semangat menghafal juga begitu. Disaat lagi lesu-lesu nya berinteraksi dengan Qur'an, Allah pertemukan saya dengan seorang Hafidzah yang tinggal satu kompleks dengan saya. Suatu hari, saat saya melewati rumahnya, beliau menyapa dan akhirnya terlibatlah kami dalam sebuah percakapan. "Mba, kegiatan nya sekarang apa? Setiap malam kamis dan malam jum'at kita ada program belajar tahsin (baca Qur'an yang benar) dan hafalan Qur'an. Kalau mba berkenan monggo bisa ikut gabung", ajak beliau kepada saya. Tanpa pikir panjang saya pun mengiyakan untuk ikut.
Ya, saya merasa sangat membutuhkannya. Walau sebenarnya sudah beberapa kali saya belajar tahsin, tapi masih tetap saja saya merasa masih banyak hal yang harus saya perbaiki dari bacaan Qur'an saya. Apalagi hafalan Qur'an, sudah lama saya belum menambahnya kembali. Lagi lesu, semangat menghilang entah kemana. "Ya, ini jalan yang Allah tunjukkan kepada saya", gumamku dalam hati.
Sesampainya di rumah, saya pun menyampaikan percakapan kami tadi pada suami, dan suami pun langsung mendukung keinginan saya. Sejak saat itu, gelora saya untuk mempelajari Al Qur'an mulai bangkit kembali. Saya berusaha untuk selalu hadir, kecuali ada agenda lain yang tak bisa ditinggalkan. Si kecil pun selalu saya bawa, supaya ia pun terbiasa mendengar ayat-ayat Allah dan terbiasa mengikuti majelis ilmu. Selain itu, saat di rumah pun saya mulai semangat kembali untuk menambah hafalan, minimal 1 hari 1 ayat.
Impian masa lalu untuk menjadi penghafal Qur'an, menyeruak kembali. Dulu, saya sempat meminta izin orang tua untuk mondok, tapi saat itu saya diminta fokus untuk menyelesaikan kuliah dulu. Sampai saat ini impian ini belum kesampean juga:) Saat itu saya ingin menjadi seorang penghafal Qur'an karena saya bercita-cita ingin menghadiahkan mahkota untuk kedua orang tua saya kelak diakhirat. Ya, semoga ini menjadi wujud bakti saya. Saya sadar, saya tak akan pernah bisa membalas semua jasa orang tua saya di dunia ini. Semoga dengan menjadi penghafal Qur'an, saya bisa menghadiahkan kado terindah buat mereka kelak di kehidupan yang kekal.
Bagaimana saya mencapai resolusi ini? Saya akan berusaha disiplin untuk menghadiri majelis Qur'an yang sudah saya sampaikan diatas, yaitu setiap malam kamis dan malam jum'at. Selain itu, di rumah saya juga akan berusaha untuk disiplin menambah hafalan.
2) Mengelola minimal satu kelompok pengajian
Ini bukan ambisi sebenarnya, hanya saja saya merasa rindu saat-saat dahulu di kampus, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk mengelola kelompok pengajian yang setiap pekan saya isi. Saya bukan lah orang yang Faqih dalam ilmu agama, saya hanya seorang yang hanya ingin menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim yang baik. "Sampaikanlah Walau pun Hanya Satu Ayat", sebuah motivasi yang selalu terpatri dalam hati. Saya hanya ingin termasuk dalam golongan orang-orang yang menegakkan Kalimat Allah dimuka bumi ini. Dan saya hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat. Walau bermanfaat sebenarnya tidak harus dengan mengisi kajian, tapi saya rindu masa-masa dulu. Masa-masa dimana keimanan membuncah ketika menyampaikan Dien-Nya. Udah itu saja. Tidak ada niatan untuk merasa paling pintar atau benar :). Dan saya sangat iri kepada mereka-mereka yang memiliki ilmu dan mengajarkannya. Ini salah satu iri yang diperbolehkan oleh agama lho yaitu Iri kepada orang yang memiliki ilmu, lalu ia mengajarkannya.
Bagaimana cara mencapai resolusi ini? Luruska niat, perbanyak do'a dan tawakkal :)
3) Mengasah Keterampilan Menulis dan Produktif Menghasilkan Karya
Untuk saat ini saya memang memutuskan ingin bekerja/ berkarya dari rumah, supaya bisa menjaga anak secara full time. Berat rasanya dan belum ada kepercayaan untuk menitipkannya pada pengasuh. Walau keinginan untuk berkarya di luar seperti orang lain, terkadang muncul ke permukaan. Saya mulai lah mencoba-coba berbagai hal yang bisa dilakukan dari rumah. Mulai dari dagang hingga menulis. Berdagang sudah pernah dilakukan tapi sepertinya saya belum bisa menikmatinya. Entah karena bukan passion atau kurang sabar atau gimana. Akhirnya mandeg. Padahal MasyaAllah loh berdagang itu, selalu ada aja rezeki yang ngalir dari situ, barang dagangan saya selalu habis dalam jangka waktu tertentu. Walau pada akhirnya mandeg :)
Menulis juga belum terlalu produktif si, tapi saya menikmati dunia ini, ada kenikmatan disana. Walau punya blog belum rutin up-date tapi bukan berarti saya males, tapi karena ada kewajiban lain yang harus segera diselesaikan. Sebenarnya ada perasaan kangen dan gatel pengen nulis ini itu tapi yaa itu, ada hal lain yang menjadi prioritas saya saat ini, *halah alesan :D Setelah beres, InsyaAllah saya akan berusaha untuk produktif nulis lagi.
Bagaimana cara mencapainya? InsyaAllah berusaha minimal up-date tulisan di blog 1x dalam seminggu, ningkatin DA & PA, ikut lomba yang sesuai dengan passion saya, ikut kajian ilmu tentang kepenulisan dan nerbitin 1 buku bareng suami atau minimal jadi naskah bukunya :) Bagi pemula seperti saya, udah cukup itu dulu. Semoga hoby ini menjadi jalan rezeki dan ladang amal kedepannya bagi saya. Aamiin
Menikah dan memiliki anak bukan lah sebuah batasan bagi kita para ibu untuk tetap belajar dan berkarya. Justru seharusnya kita menjadi pribadi yang jauh lebih semangat lagi untuk tumbuh dan berkembang. Kehadiran suami dan anak memberi energi baru bagi kita para ibu untuk terus maju. Kehadiran mereka menentramkan hati, tak ada lagi tu galau-galau an, sekarang saatnya produktif, semangat!:) Ini foto saat saya mengikuti Work Shop Menulis "How To Write Content Viral" di UDINUS. Seperti biasa, suami dan anak selalu mendampingi. Nah waktu itu si kecil sudah mulai aktif merangkak, jadilah dia kesana kemari, rapopo lah sing penting anteng yaa nduk, ummi abi juga bisa fokus belajar. Semoga kelak kamu menjadi anak yang suka menimba ilmu..Aamiin
4) Berinfaq Ba'da Subuh Secara Rutin
Dulu pas masih kuliah pernah dikasih kotak infaq sama salah satu Lembaga Amil Zakat di Semarang. Mereka mempunyai gerakan sedekah ba'da subuh. Saya pun akhirnya ikut gerakan ini, walau sedikit yang disedekahkan sing penting rutin. Tapi sayang, kebiasaan ini hanya berlangsung beberapa bulan saja, belum membudaya dalam diri ini. Dan sekarang ingin berupaya melanjutkannya kembali. Tau ndak sob, keutamaan berinfaq ba'da subuh?
5) Traveling Ke Bali Bersama Keluarga Tercinta
Sudah lama sekali saya ingin mengunjungi Pulau Dewata, namun belum berkesempatan sampai hari ini. Nggak kekinian banget yaa, Ke Bali aja belum. hiks. Tapi memang inilah kenyataannya sob. Kali ini saya ingin sekali mewujudkannya bersama keluarga tercinta. Beberapa kali ada kompetisi blog yang menawarkan liburan tapi kebanyakan personal, ndak bersama keluarga..he..he. Entahlah nanti jalan rezekinya lewat apa tapi bercita-cita dulu nggak apa-apa kan yaa. Saya sangat suka Traveling, tapi karena saat ini masih punya baby, jadi mesti bersabar dulu untuk tak melancong kesana kemari. Kecuali kalau bisa pergi bertiga bersama si kecil dan suami. Pergi berdua bersama si kecil, nggak sanggup sepertinya, secara masih aktif-aktifnya sob, bisa-bisa kewalahan saya.
Tau nggak, ternyata Traveling atau Rihlah juga merupakan perintah Allah lho, nggak percaya?
Bagaimana cara mencapainya? Banyakin do'a dan ikutan kompetisi kali yaa, moga ada kompetisi buat paket liburan keluarga..he..he nyari yang gratisan :)
6) Punya Laptop Baru
Sebenarnya laptop lama masih bisa digunakan, tetapi kendalanya adalah saat digunakan terkadang mati tiba-tiba. hiks. Coba bayangkan, saat lagi on (fokus), tetiba pet mati tu laptop, beuh rasanya gregetan. Kalau awal- awal nyalain mesti harus di charger dulu, ngecharge sambil make biasanya mati. Ditambah tombol-tombol keyboard nya udah nggak aktif, jadi sekarang pake keyboard tambahan..he..he. E..tapi saya tetap bersyukur lho, hanya kalau ada rezeki dapat laptop baru, yaa Alhamdulillah :) Semoga dengan laptop baru akan semakin menambah semangat dan produktif untuk nulis. Aamiin.
Gimana cara mendapatkannya? Banyakin do'a dan ikut kompetisi blog yang sesuai dengan passion saya. Aamiin
Nah, itulah beberapa #Resolusiku2017, minta tolong di Aamiin kan yaa sob :) Sekali lagi ini bukan bermaksud Riya/ Pamer yaa sob:) Gimana sob, apa resolusi mu tahun ini? Saya si hanya ingin menjadi orang yang beruntung dalam segala hal..Aaamiin
Tulisan Ini Diikutkan Dalam Hidayah-Art First Giveaway "Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan"
Sebenarnya saya termasuk orang yang sering nulis rencana, sampe dekstop laptop penuh dengan berbagai catatan capaian sampai kegiatan yang akan dilakukan. Sayangnya saya lemah dalam tataran pelaksanaan, terlalu santai, kurang tekun dan kurang disiplin. Nah ini PR yang harus saya perbaiki di tahun 2017 ini. Apapun rencana kita, ketekunan dan kedisiplinan adalah kunci keberhasilannya. Jadi menurut sobat, membuat Resolusi (sesuatu yang hendak dicapai) tahun ini itu penting nggak? Bagi saya si penting, karena dengan mempunyai tujuan, mimpi atau harapan , akan menjadikan kita semangat untuk menjalani kehidupan kedepannya. Dan dengan mempunyai resolusi, kita memiliki arahan hidup kedepannya untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Kenyataan Hari Ini adalah Mimpi-mimpi Kita Hari Kemarin. Kenyataan Hari Esok adalah Mimpi-mimpi Kita Hari Ini. Jadi mari membuat Hari Esok Yang Indah Dengan Mimpi-mimpi dan Resolusi Kita Hari Ini.Pada kesempatan ini saya mau bercerita #Resolusiku2017 yang paling ingin saya wujudkan. Sebenarnya saya malu kalau banyak orang yang mbaca tapi berhubung lagi ada #FirstGiveAway nya mba hidayah-art.com, bismillah saya share. Nggak ada niatan riya/ pamer sama sekali, hanya mau berbagi. Semoga semakin banyak orang yang membaca, banyak juga yang mendo'akan untuk tercapainya resolusi ini. Semoga dengan menuliskannya pula, menjadi bagian dari do'a saya. Teringat kisah seorang motivator yang selalu menuliskan apa-apa yang ingin dia raih dalam hidupnya, dan MasyaAllah, satu persatu apa yang dia pernah tuliskan, dia raih. #Resolusiku2017 yang paling ingin saya wujudkan adalah
1) Memperbaiki dan Menambah Hafalan Qur'an
Alhamdulillah hidayah Allah masih tercurah pada diri ini. Salah satunya saya diberi kesempatan kembali untuk memperbaiki hafalan qur'an yang selama ini sudah saya hafal. Iya, tak dapat dipungkiri iman itu naik dan turun, begitupun dengan semangat menghafal juga begitu. Disaat lagi lesu-lesu nya berinteraksi dengan Qur'an, Allah pertemukan saya dengan seorang Hafidzah yang tinggal satu kompleks dengan saya. Suatu hari, saat saya melewati rumahnya, beliau menyapa dan akhirnya terlibatlah kami dalam sebuah percakapan. "Mba, kegiatan nya sekarang apa? Setiap malam kamis dan malam jum'at kita ada program belajar tahsin (baca Qur'an yang benar) dan hafalan Qur'an. Kalau mba berkenan monggo bisa ikut gabung", ajak beliau kepada saya. Tanpa pikir panjang saya pun mengiyakan untuk ikut.
Ya, saya merasa sangat membutuhkannya. Walau sebenarnya sudah beberapa kali saya belajar tahsin, tapi masih tetap saja saya merasa masih banyak hal yang harus saya perbaiki dari bacaan Qur'an saya. Apalagi hafalan Qur'an, sudah lama saya belum menambahnya kembali. Lagi lesu, semangat menghilang entah kemana. "Ya, ini jalan yang Allah tunjukkan kepada saya", gumamku dalam hati.
Sesampainya di rumah, saya pun menyampaikan percakapan kami tadi pada suami, dan suami pun langsung mendukung keinginan saya. Sejak saat itu, gelora saya untuk mempelajari Al Qur'an mulai bangkit kembali. Saya berusaha untuk selalu hadir, kecuali ada agenda lain yang tak bisa ditinggalkan. Si kecil pun selalu saya bawa, supaya ia pun terbiasa mendengar ayat-ayat Allah dan terbiasa mengikuti majelis ilmu. Selain itu, saat di rumah pun saya mulai semangat kembali untuk menambah hafalan, minimal 1 hari 1 ayat.
Sempatkan Diri Untuk Membaca dan Menghafal Qur'an (Sumber: Dok. Pribadi) |
Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an”. (HR. Al Hakim)Sekarang, setelah punya anak, motivasinya semakin bertambah. Yaps, kalau bercita-cita ingin mempunyai anak yang shalih/shalihah, berarti orang tua nya mesti shalih shalihah terlebih dahulu. Kalau mau mempunyai anak penghafal Qur'an, berarti orang tua nya juga harus menjadi penghafal Qur'an terlebih dahulu. Berharap pula dengan menjadi penghafal Qur'an, Allah akan selalu menjaga jiwa dan raga anak-anak kita di jalan yang lurus. Sejatinya, kita sebagai orang tua tak akan pernah bisa setiap saat menjaga dan mengawasi mereka. Hanya penjagaan dan pengawasan Allah-lah yang terbaik, ditengah zaman yang semakin rusak seperti sekarang ini. Semoga dengan mempelajari, menghafal dan mengamalkan kita termasuk keluarga Allah yang ada di bumi ini. Aamiin.
“Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia..." Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu'ran (orang yang membaca atau menghafal Qur'an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad).Terakhir motivasi saya menghafal Qur'an adalah berharap kelak Al Qur'an akan menjadi syafa'at di Yaumil Akhir. Merasa diri ini banyak dosa dan sedikit amal, berharap ada satu saja amal unggulan yang akan menjadi sebab datangnya rahmat Allah kepada diri ini. Aamiin
Dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim).Semoga dengan menjadi penghafal Qur'an, saya akan menjadi orang yang beruntung, bukan hanya di dunia tetapi di akhirat kelak. Aamiin Yaa Rabbal'alamiin. Beruntungnya bukan hanya di akhirat lho sob, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan para penghafal Qur'an di bumi ini. Hidup akan menjadi barokah InsyaAllah.
Bagaimana saya mencapai resolusi ini? Saya akan berusaha disiplin untuk menghadiri majelis Qur'an yang sudah saya sampaikan diatas, yaitu setiap malam kamis dan malam jum'at. Selain itu, di rumah saya juga akan berusaha untuk disiplin menambah hafalan.
2) Mengelola minimal satu kelompok pengajian
Ini bukan ambisi sebenarnya, hanya saja saya merasa rindu saat-saat dahulu di kampus, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk mengelola kelompok pengajian yang setiap pekan saya isi. Saya bukan lah orang yang Faqih dalam ilmu agama, saya hanya seorang yang hanya ingin menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim yang baik. "Sampaikanlah Walau pun Hanya Satu Ayat", sebuah motivasi yang selalu terpatri dalam hati. Saya hanya ingin termasuk dalam golongan orang-orang yang menegakkan Kalimat Allah dimuka bumi ini. Dan saya hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat. Walau bermanfaat sebenarnya tidak harus dengan mengisi kajian, tapi saya rindu masa-masa dulu. Masa-masa dimana keimanan membuncah ketika menyampaikan Dien-Nya. Udah itu saja. Tidak ada niatan untuk merasa paling pintar atau benar :). Dan saya sangat iri kepada mereka-mereka yang memiliki ilmu dan mengajarkannya. Ini salah satu iri yang diperbolehkan oleh agama lho yaitu Iri kepada orang yang memiliki ilmu, lalu ia mengajarkannya.
Teh Kiki Barkiah (Pakar Parenting Islami), Salah Satu Inspirator Saya | (Sumber: Dok. Pribadi) |
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah tiga amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do'a anak yang sholeh (HR. Muslim).Berbagi ilmu yang bermanfaat, ilmu yang kita tau terutama ilmu syar'i (agama), kelak bisa menjadi amalan yang tak akan pernah terputus, semoga menjadi penyelamat kita kelak di alam kubur dan saat hari pembalasan. Di dunia pun, para penebar ilmu akan menuai hasil dari apa yang mereka tanam berupa curahan-curahan kebaikan yang begitu banyak, InsyaAllah.
Bagaimana cara mencapai resolusi ini? Luruska niat, perbanyak do'a dan tawakkal :)
3) Mengasah Keterampilan Menulis dan Produktif Menghasilkan Karya
Untuk saat ini saya memang memutuskan ingin bekerja/ berkarya dari rumah, supaya bisa menjaga anak secara full time. Berat rasanya dan belum ada kepercayaan untuk menitipkannya pada pengasuh. Walau keinginan untuk berkarya di luar seperti orang lain, terkadang muncul ke permukaan. Saya mulai lah mencoba-coba berbagai hal yang bisa dilakukan dari rumah. Mulai dari dagang hingga menulis. Berdagang sudah pernah dilakukan tapi sepertinya saya belum bisa menikmatinya. Entah karena bukan passion atau kurang sabar atau gimana. Akhirnya mandeg. Padahal MasyaAllah loh berdagang itu, selalu ada aja rezeki yang ngalir dari situ, barang dagangan saya selalu habis dalam jangka waktu tertentu. Walau pada akhirnya mandeg :)
Menulis juga belum terlalu produktif si, tapi saya menikmati dunia ini, ada kenikmatan disana. Walau punya blog belum rutin up-date tapi bukan berarti saya males, tapi karena ada kewajiban lain yang harus segera diselesaikan. Sebenarnya ada perasaan kangen dan gatel pengen nulis ini itu tapi yaa itu, ada hal lain yang menjadi prioritas saya saat ini, *halah alesan :D Setelah beres, InsyaAllah saya akan berusaha untuk produktif nulis lagi.
Bagaimana cara mencapainya? InsyaAllah berusaha minimal up-date tulisan di blog 1x dalam seminggu, ningkatin DA & PA, ikut lomba yang sesuai dengan passion saya, ikut kajian ilmu tentang kepenulisan dan nerbitin 1 buku bareng suami atau minimal jadi naskah bukunya :) Bagi pemula seperti saya, udah cukup itu dulu. Semoga hoby ini menjadi jalan rezeki dan ladang amal kedepannya bagi saya. Aamiin
Tetap Semangat Belajar, tanpa Meninggalkan Kewajiban Utama (Sumber: Dok.Pribadi) |
4) Berinfaq Ba'da Subuh Secara Rutin
Dulu pas masih kuliah pernah dikasih kotak infaq sama salah satu Lembaga Amil Zakat di Semarang. Mereka mempunyai gerakan sedekah ba'da subuh. Saya pun akhirnya ikut gerakan ini, walau sedikit yang disedekahkan sing penting rutin. Tapi sayang, kebiasaan ini hanya berlangsung beberapa bulan saja, belum membudaya dalam diri ini. Dan sekarang ingin berupaya melanjutkannya kembali. Tau ndak sob, keutamaan berinfaq ba'da subuh?
Dari Abu Hurairah Ra, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah SAW kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu diantaranya berdo'a "Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq", sedangkan yang satu lagi berdo'a "Ya, Allah berilah kerusakan bagi mereka yang menahan (hartanya)" (HR. Bukhary 5/270).MasyaAllah, dengan berinfaq di pagi hari, Malaikat mendo'akan supaya rezeki kita dilapangkan. Anjurannya berinfaq secara kontinyu walau sedikit dibandingkan kita berinfaq langsung banyak tetapi jarang. Yu kita berinfaq, semoga kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat. Aamiin :)
Yu Berinfaq Sobat :) (Sumber: Dok. Pribadi) |
Sudah lama sekali saya ingin mengunjungi Pulau Dewata, namun belum berkesempatan sampai hari ini. Nggak kekinian banget yaa, Ke Bali aja belum. hiks. Tapi memang inilah kenyataannya sob. Kali ini saya ingin sekali mewujudkannya bersama keluarga tercinta. Beberapa kali ada kompetisi blog yang menawarkan liburan tapi kebanyakan personal, ndak bersama keluarga..he..he. Entahlah nanti jalan rezekinya lewat apa tapi bercita-cita dulu nggak apa-apa kan yaa. Saya sangat suka Traveling, tapi karena saat ini masih punya baby, jadi mesti bersabar dulu untuk tak melancong kesana kemari. Kecuali kalau bisa pergi bertiga bersama si kecil dan suami. Pergi berdua bersama si kecil, nggak sanggup sepertinya, secara masih aktif-aktifnya sob, bisa-bisa kewalahan saya.
Semoga Kami Bisa Berlibur Ke Pulau Dewata Tahun Ini..Aamiin:) (Sumber: Dok. Pribadi) |
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” Jelas sekali, Allah memerintahkan kita untuk menjelajahi Bumi.Kenapa kita diperintahkan Allah untuk Traveling? karena dengannya, wawasan dan ilmu kita akan bertambah, menambah silaturahim, menambah rezeki, mempererat ukhuwah. Bahkan kata Rasul dikatakan, tujuh golongan yang do'a mereka mustajab disisi Allah diantaranya adalah do'a musafir sampai ia kembali dari perjalanannya. Jadi banyak-banyakin do'a terbaik ya sob saat perjalanan, kalau perlu buat list do'a nya yaa. Tapi bentar dulu, Traveling yang seperti apa si yang diperintahkan Allah? Ada adab-adab nya ternyata yaitu niat mencari ridha dan karunia Allah, tidak melakukan maksiat, do'a dan sabar, berwasiat serta melunasi hutang karena kita tidak tau dengan takdir Allah yang lain yang mungkin terjadi pada kita :) Kalau ada yang tanya, lho ko ndak ke baitullah dulu malah ngeduluin halan-halan? he..he, tahun ini anak masih ngASI, ndak mungkin kalau ditinggal :)
Bagaimana cara mencapainya? Banyakin do'a dan ikutan kompetisi kali yaa, moga ada kompetisi buat paket liburan keluarga..he..he nyari yang gratisan :)
6) Punya Laptop Baru
Sebenarnya laptop lama masih bisa digunakan, tetapi kendalanya adalah saat digunakan terkadang mati tiba-tiba. hiks. Coba bayangkan, saat lagi on (fokus), tetiba pet mati tu laptop, beuh rasanya gregetan. Kalau awal- awal nyalain mesti harus di charger dulu, ngecharge sambil make biasanya mati. Ditambah tombol-tombol keyboard nya udah nggak aktif, jadi sekarang pake keyboard tambahan..he..he. E..tapi saya tetap bersyukur lho, hanya kalau ada rezeki dapat laptop baru, yaa Alhamdulillah :) Semoga dengan laptop baru akan semakin menambah semangat dan produktif untuk nulis. Aamiin.
Gimana cara mendapatkannya? Banyakin do'a dan ikut kompetisi blog yang sesuai dengan passion saya. Aamiin
Nah, itulah beberapa #Resolusiku2017, minta tolong di Aamiin kan yaa sob :) Sekali lagi ini bukan bermaksud Riya/ Pamer yaa sob:) Gimana sob, apa resolusi mu tahun ini? Saya si hanya ingin menjadi orang yang beruntung dalam segala hal..Aaamiin
Tulisan Ini Diikutkan Dalam Hidayah-Art First Giveaway "Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan"
Semoga semua resolusinya tercapai Aamiin 😇
ReplyDeleteAamiin yaa Allah, makasih mba vita :)
DeleteMakasih udah ikutan GA aku ya, moga resolusinya terwujud juga, aamiin
ReplyDeleteIyaa mba sami2, Aamiin yaa Allah, makasih mb wati :)
DeleteAmin... Amin.. Amin YRA.. semoga semua resolisanya bisa terwujud ya Mbak Icha :*
ReplyDeleteAamiin Yaa Allah, makasih banyak mb Dani :)
DeleteAamiin....semmoga tercapai resolusinya :)
ReplyDeleteAamiin yaa Allah, makasih mba muna :)
DeleteSubhanallah aku dulu.jg.ikutan hafalan di liqo mbak.sekrg dah ndak lg.aku suka tulisannya mb icha ini betul kita hrs jd org yg lbh baik dr kemaren semoga tercapai semua mb
ReplyDeleteAyo mba semangat untuk menghafal lagi, InsyaAllah kalau ada niat pasti ada jalan. Aamiin mba, Makasih banyaak ya mb
DeleteMerinding mbak aku bacanya. Semangat Mbak Icha keren. Sesuai deh, aku kalau ketemu Mbak Icha adem banget rasanya.
ReplyDeleteIngin rasanya aku juga jadi penghafal Alquran, Mbak. Tapi rasanya kok nggak sampai. Bisa membaca Alquran setiap habis maghrib rasanya seneng banget.
Semoga, nantinya Kak Ghifa bisa jadi penghafal Alquran. Meskipun Ummi Abinya bukan penghafal Alquran.Semoga semoga, aamiin.
Ku aminkan resolusimu di atas, Mbak.
Saya juga baru mulai lagi ko mba, ayo mb ika semangat, tak ada kata terlambat mb...
DeleteAamiin, semoga kak ghifa mjd ahlul qur'an, anak sholih nan berbakti.
Makasih yaa mb udah mendo'akan, do'a yg sama juga buat mb ika juga..Aamiin
Amin. Ya Allah.. menghapal qur'an... smg bener2 tercapai semua harapannya ya mbak
ReplyDeleteAamiin, makasih banyak mba wahyu
DeleteSemoga semua resolusinya terwujud yaa Aamiin...
ReplyDeleteAamiin, makasih banyak mb mechta :)
DeleteAamiin... semoga mimpinya tercapai, Cha.
ReplyDeleteJadi pengen tetanggaan sama Icha, biar tetanggaan sama Mbak Hafidzah juga... :D
Aamiin, jazakillah mb rina:) ayo mb pindah ke sini,he..he
DeleteIkut mengamini resolusi2nya Mba. Beberapa ada yg sama dgnku, menambah hapalan Quran. Semoga istiqomah.
ReplyDeleteBtw, itu si kecil lucu deh, ngolong di meja sementara ibunya belajar... semoga tahun ini menjadi org yg beruntung ya Mba aamiin
Aamiin, semoga kita istiqomah yaa mb :)
DeleteAmin mba semoga resolusinya tercapai, jd inspirasiku juga nih
ReplyDeleteAamiin, makasih mb..
DeleteYu mb saling menginspirasi dlm kebaikan
Wah siapa tak mau mjd org beruntung? Sy jg mau :)
ReplyDeleteSemoga kita mjd pribadi yg selalu memprrbaiki diri y
Semoga resolusi 2017 diijabah Allah.aamiin
Aamiin yaa Rabbal'alamiin, makasih mb rinda
DeleteSemoga semua resolusinya terlaksana Mbak. Aamiin.
ReplyDeleteAamiin..terimakasih banyak mba :)
DeleteYang no 1 impianku juga mbak.. Pengen nambah hafalan.. Semoga bisa terealisasi ya mbak. Aamiin
ReplyDeleteAamiin yaa Rabbal'alamiin.. Yu sama2 semangat mb:)
DeleteSaya malu banget waktu murid privat pernah nanya, "Miss Nita hapalannya udah sampe Juz berapa?" Pingin kayak jaman di TPA dulu, setoran ayat terus :D Saya baru tau, mba, kalau berinfaq lebih baik di pagi hari. Baca postingan mba jadi banyak menambah pemahaman Islam saya. Makasih banyak ya, mba :)
ReplyDeleteAyo mba semangat buat menghafal lagi, sy jg lagi berusaha ni :)
DeleteIyaa mb, sedekah dipagi hari ada keutamaannya..walau diwkt yang lain juga bagus :) sm2 mb, sebarkan walau satu ayat :)
Semoga tercapai resolusi nya ya saay, aamiin..sedekah subuhku juga mandek, ngga diambil-ambil sama petugasnya..
ReplyDeleteSemoga tercapai ya, aamiin, resolusinya mantap
ReplyDelete