Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

sumber: dok.pribadi

Assalamu'alaikum Temans, bagaimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan dalam perlindungan Allah SWT.. Amiin.. 

Tidak terasa ya sekarang sudah memasuki bulan September 2020. Waktu berjalan terasa cepat walaupun aktivitas kita terasa tidak biasa (tidak normal) di tahun 2020 ini. Iya tidak biasa, semenjak Si Corona menyapa bumi kita tercinta ini. Semenjak Maret 2020, aktivitas kita lebih banyak di rumah, dan keluar hanya untuk hal-hal yang penting saja. Ketika keluar rumahpun harus memakai masker, menjaga jarak dan membawa hand sanitizer sebagai usaha kita dalam menjaga kesehatan. 

Tentu hal ini membuat hampir semua orang bingung, begitupun dengan keluarga kami. Aktivitas kerja, sekolah semua back to home, anak-anak ngga bisa bebas bermain di luar, hanya bisa muter-muter di rumah yang tidak terlalu luas. Rasa bosan mulai melanda kami. Tahap adaptasi ini tidak mudah, karena kami termasuk yang suka jalan-jalan keluar rumah walaupun perginya tidak jauh-jauh, yang penting keluar rumah hehe... 

Anak-anak mulai protes, terutama si kaka "kenapa aku ngga boleh sepedaan ummi?", katanya. Kami berusaha bolak balik jelasin tentang Si Covid-19 ini sama anak kami (4,5 th) yang lagi suka sukanya main. Umminya juga mulai jenuh, dengan tugas yang semakin bertambah tentunya hihi. Mulai dari tugas ngurus dapur, menemani bermain hingga menjadi guru bagi anak di rumah. Sampe rasanya mulut ini tidak bisa berhenti ngomong karena ada saja yang harus ditegur dari tingkah si anak. Bahkan tak jarang kepala ini cenut-cenut melewati rutinitas sehari sehari. Berulangkali melakukan relaksasi, berusaha untuk sabar tapi pada akhirnya pada titik tertentu meledak juga.. Subhanallah, sepertinya Emak butuh Pikenik deh hehe..

Satu sisi saya sendiri menyadari, kami harus mensyukuri atas kondisi apapun yang Allah hadirkan pada kami karena semua pasti ada hikmahnya. Tapi disatu waktu tak bisa dipungkiri kejenuhan itu lumayan sering menyapa. 

Angin segar mulai terasa saat pemerintah mengumumkan "diberlakukan New Normal". Walau sebenarnya di satu sisi ada rasa takut, sedih dengan angka yang terdampak Covid-19 semakin meningkat. Setidaknya kami bisa keluar tipis-tipis di sekitaran rumah, tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan; memakai masker, tidak berkerumun, dan rajin cuci tangan. 

Berani keluar agak jauh baru pas tengah agustus kemarin, itupun karena saya kepo IGnya @pesona_kabsemarang. Saya dapat info kalau pertanggal 1 juli Wisata Kabupaten Semarang mulai bertahap dibuka. Informasi ini membangkitkan jiwa piknik saya setelah cukup lama bersemedi di rumah hehe. Pengen nyari suasana baru yang agak beda dari Semarang tapi ngga jauh-jauh, yang bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua (baca: motor). Kemana lagi kalau bukan ke tetangganya Semarang alias Kabupaten Semarang. 


Selain jaraknya yang tidak terlalu jauh, Wisata Kabupaten Semarang juga memiliki udara yang sejuk yang tentu beda dengan Kota Semarang, dan memiliki banyak pilihan wisata. Awalnya mas suami ngga mau, kasian anak-anak jauh kalau naik motor. Tapi setelah saya rayu, akhirnya luluh juga dengan syarat *jangan ke tempat yang mendaki* karena takut motor kami tidak kuat. Oke saya sepakat, H-2 jam akhirnya kita stalking sosmed obyek wisata yang belum pernah kami kunjungi dan mudah untuk dijangkau. Lalu pilihanpun jatuh kepada Eling Bening dan Museum Kereta Api yang terletak di Kecamatan Ambarawa ini.

Namun pada tulisan ini saya mau bercerita tentang jalan-jalan kami ke Eling Bening doeloe ya! Tulisan tentang jalan-jalan ke Museumnya nanti lanjut pada tulisan berikutnya InsyaAllah :). Sebenarnya udah lama banget penasaran sama Eling Bening. Gimana engga penasaran, banyak orang yang post di medsos sih. Dengan bermodal gmaps akhirnya kita nyampe juga di Eling Bening. Cukup mudah menemukan obyek wisata ini karena letaknya tidak terlalu jauh dari jalan utama.

Pengecekan suhu tubuh dan pemakaian masker kepada setiap pengunjung yang datang
(sumber: dok.pribadi)


Pertama kali memasuki gerbang pintu masuk, ada beberapa petugas yang melakukan pengecekan pemakaian masker sekaligus mengukur suhu tubuh kepada setiap pengunjung yang datang. Setelah semua memenuhi ketentuan yang berlaku, baru kami diperbolehkan membayar sejumlah tiket yang dibutuhkan. Menjelang dzuhur kami baru memasuki Eling Bening, cuaca sangat cerah dan cukup terik namun masih cukup terasa sejuk.. Yaa karena memang Eling Bening dikelilingi oleh beberapa pegunungan, di antaranya Gunung Merbabu, Andong, Telomoyo. Ngga kebayang kalau di Semarang jam-jam segini udah mager ngipas dan ngaace aja di rumah, ngga mau kemana mana.

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Sumber: IG pesona_kabsemarang
 
Pengunjungpun mulai berdatangan memenuhi parkiran. Ketika memasuki obyek utama, ternyata udah banyak orang di sana. Ngga aneh sih memang obyek wisata identik dengan keramaian. Namun yang agak beda, di musim pandemi sekarang, orang-orang pada bermasker semua. Sepertinya mereka sama seperti kami temans, *orang-orang yang rindu piknik* hehe. Bismillah semoga ngga apa-apa, yang terpenting kita tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. 

Tenang temans, pengelola juga sudah menyiapkan segala sesuatunya demi kenyamanan, ketenangan kita semua dalam berwisata, sehingga kita bisa menikmati setiap keindahan yang disajikan tanpa perlu was-was. Ko tahu? kan sebelum berangkat saya sudah kepoin tuh Ignya pesona_kabsemarang, hehe. Sekarang Tinggal bagaimana kita mempunyai kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
sumber: dok.pribadi

Eling Bening merupakan Obyek Wisata yang terletak pada ketinggian kurang lebih 700 meter di atas permukaan air laut. Obyek pertama yang kami kunjungi di Eling Bening adalah kolam renang dengan latar pegunungan, hamparan sawah dan danau rawa pening membuat obyek ini menjadi salah satu obyek favorit bagi pengunjung yang datang. Tak ingin melewatkan setiap keindahan yang tersaji, kami langsung mengantri untuk bisa berfoto di sini. Sementara anak-anak asyik mainan air di kolam, kami ibu bapaknya asyik mengabadikan keindahan yang ada hehe. Oh iya di sini juga terdapat resto, terlihat beberapa orang yang sedang menyantap menu makan siang sambil menikmati suasana alam yang begitu eksotik dan menenangkan. 

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
 sumber: dok.pribadi

Setelah puas menikmati obyek yang paling atas, kamipun menuruni tangga. Di sini kami menemukan resto kembali temans dengan latar yang sama indahnya dengan obyek sebelumnya. Mumpung lagi sepi, akhirnya kami mengabadikan lagi dengan berfoto di sini. Nah pas lagi foto, terlihat di bawah ada spot foto yang ciamik, banyak orang yang mengantri untuk berfoto di sana. Yaa kami melihat bangunan naga putih yang berdiri gagah dengan latar bentang alam sangat indah, MasyaAllah benar-benar memanjakan mata. Kamipun tak sabar untuk segera menghampiri si naga putih tersebut. Namun kami harus bersabar, ternyata banyak orang yang berjuang untuk menuju sana. Demi untuk tetap social distancing, kami menunggu agak sepi dahulu.

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Foto dulu at Naga Putih :) (sumber: dok.pribadi)

Setelah keramaian berkurang, kami menuruni tangga menuju si Naga Putih. Namun untuk mendapatkan foto yang bagus, harus ada salah satu dari kami yang mengalah untuk memfotokan dari ketinggian tertentu. Akhirnya saya yang mengalah demi anak-anak dan suami tercinta hehe. Perlu kesabaran untuk befoto di sini, karena selalu rame pengunjung. Bagi yang bawa anak-anak harus hati-hati berada di tempat ini, karena bangunan naganya memiliki tembok yang tidak terlalu tinggi. Setelah puas menikmati suasana di sini, kami menuruni tangga kembali. Oh iya, jangan heran ya, di sini kita memang dilatih untuk menuruni banyak tangga yaa temans, ngga apa-apalah itung-itung lagi olahraga hehe.

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Main ayunan dulu sambil mengistirahatkan kaki :)

Maaf, anda kurang beruntung hihi (sumber: dok.pribadi)

Bagi yang bawa anak kecil, sabar ya untuk menuntun mereka menuruni tangga demi tangga. Dibagian bawah ini terdapat spot foto ayunan serta kolam renang. Mata anak-anak berbinar-binar saat menemukan kolam renang di sini, seperti layaknya melihat mutiara di dasar laut hehe. Namun sayang, setelah kami hampiri, ternyata kolam renangnya di tutup semenjak pandemi. Yah..penonton kecewa deh, padahal yang membuat anak-anak bersemangat menuruni tangga demi tangga ya karena mau berenang katanya. Sabar yaa nak, ini ujian hihi. Untuk mengobati sedikit kekecewaan, kami biarkan anak-anak bermain air di pinggiran kolam renang. Saking asyiknya, mereka ngga sadar kalau matahari lagi terik-teriknya, sampe-sampe mereka ngga mau diajak berpindah tempat. Padahal masih ada satu tangga lagi yang harus kami turuni untuk menuju obyek terahir di Eling Bening ini.

Dunia serasa milik kita berdua yaa say :) (sumber: dok.pribadi)

"Kakak, adek yuks turun lagi.. tuh lihat di sana ada rumah hanoi, rumah adat orang papua, nanti kita naik ke atas rumahnya. Ada ayunan dari kupu-kupu juga di sana, bagus deh..", rayu kami kepada anak-anak yang masih asyik mainan air di tepi kolam. Akhirnya mereka luluh juga dengan bujuk rayu kami.. dan kamipun menuju tempat yang telah disebutkan tadi. Pertama kami ke ayunan kupu-kupu dengan latar pemandangan alam yang sangat memukau. Ternyata oh ternyata ayunan kupu-kupu ini hanya bisa digunakan untuk berfoto temans, tidak bisa digerakkan layaknya ayunan, karena belakangnya curam dan bisa membahayakan. Ga apa-apa deh yang penting bisa mengabadikan foto bersama si dia di tempat yang indah ini, duh serasa dunia milik berdua. Anak-anak diajakkin foto ngga mau, katanya takut hihi.

Unique  dan Viewnya bagus banget kan temans (sumber: dok.pribadi)

Saat kami berfoto ria, ternyata anak-anak udah ngga sabar untuk segera menghampiri miniatur rumah adat orang papua yi *rumah hanoi* yang terletak tidak jauh dari ayunan kupu-kupu ini. Sesampainya di sana, ternyata kami harus mengantri lagi untuk menaiki tangga-tangga rumah hanoi, secara tangganya setapak dan rumahnya juga kecil jadi hanya bisa dimasuki oleh beberapa orang saja. Oh iya bagi yang bawa anak kecil disarankan untuk digendong atau dituntun karena tangganya cukup curam. Sesampainya di atas anak-anak riang gembira bisa melihat alam dari ketinggian. Walau begitu  mereka harus tetap diawasi yaa temans. Terus jangan lupa untuk mengabadikan moment di tempat ini yaa. Untuk mendapatkan foto yang terlihat utuh gambar rumahnya serta eye-cathing, bapaknya anak-anak rela turun tangga lo dan tidak ikut berfoto bersama kami..MasyaAllah sampe sebegitunya yaa hehe.

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Berwisata di era adaptasi kebiasaan baru, pasukan bermasker semua :) (sumber: dok.pribadi)

Duh.. duh wisata isinya ko foto-foto terus yaa :). Yaa begitulah trendnya zaman now yaa temans, jadi bisa dikatakan salah satu gaya hidup orang zaman now yaa foto-foto, terus update story, update sosmed. Hal ini juga bisa dikatakan, foto-foto adalah salah satu cara untuk menikmati wisata zaman now, hihi. Kalau saya sih niatnya buat kenang-kenangan, yang kelak bisa jadi bahan cerita untuk anak-anak. Sekaligus untuk mempromosikan obyek wisata lokal yang tak kalah menarik dengan obyek di luar sana. Dan zaman sekarang, salah satu alasan terkuat orang mengunjungi sebuah obyek wisata, ya karena tempat tersebut memiliki spot foto yang instagenik dan kekinian :). 

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Meeting di Eling Bening :)  (sumber: dok.pribadi)

Oh iya Eling Bening selain sebagai tempat wisata, juga mempunyai beberapa sarana yang bisa digunakan untuk syukuran pernikahan (wedding ceremony) dan acara kantor (meeting dan gathering). Kemarin pas kami di sana, kami melihat ada sekelompok orang yang sedang serius meeting, sembari menikmati suasana alam yang sangat asri dan indah di sini. Meeting dengan tetap mematuhi protokol kesehatan tentunya, memakai masker dan menjaga jarak. Di tempat ini juga disediakan dua tempat untuk  mencuci tangan, sehingga peserta meeting bisa dengan mudah menjaga kebersihan diri.

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Jangan lupa sering-sering cuci tangan pakai sabun ya temans:)  (sumber: dok.pribadi)

Selepas dari rumah hanoi, kami berniat untuk melaksanakan Sholat Dzuhur terlebih dahulu, sebelum melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah di Eling Bening terdapat mushola yang nyaman untuk beribadah dengan fasilitas yang cukup baik. Berhubung saya lagi tidak sholat, saya bertugas momong anak-anak . Kami menunggu di depan mini market samping mushola. Saat sedang asyik duduk, terlihat tempat cuci tangan yang lucu di depan mushola. Sayapun mengajak anak-anak untuk mencuci tangan di sana. Entah kenapa semenjak pandemi, bertemu dengan tempat cuci tangan membuat kami bahagia dan tenang :) Anak-anak pun selalu antusias kalau lihat air dan sabun hihi, sesederhana itu kebahagian mereka yaa temans.
Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Bermain flying fox (sumber: dok.pribadi)

Selesai bapaknya anak-anak sholat, kami bertolak menuju parkiran. Pas jalan, kami berpapasan dengan bapak satpam, spontan kami bertanya "adakah obyek lain di Eling Bening yang belum kami kunjungi?". Ternyata masih ada kebun binatang mini di sini temans, yang belum kami kunjungi. Tanpa fikir panjang, kami berbelok arah menuju kebun tersebut, secara anak-anak sangat suka hewan, lagian sayang-sayang sudah sampe sini, masa ngga ke-ubek semua sih hihi. 

Selagi kami berjalan ke kebun binatang, beberapa meter di atas kepala kami, ada anak-anak yang sedang asyik bermain flying fox. Selain flying fox juga ada  arena bermain yang lain di sini, tapi karena anak-anak kami masih balita, kami urungkan untuk bermain di arena ini.

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Si adek yang sangat antusias kalau di ajak lihat hewan :)  (sumber: dok.pribadi)

Sesampainya di kebun binatang mini, anak-anak langsung berlarian menghampiri hewan-hewan. Di sini ada kolam ikan, burung, kelinci, bebek, ayam. Yaa walau sedikit ragam hewannya, tapi anak-anak cukup terhibur Alhamdulillah. Setelah kami rasa semua objek sudah kami kunjungi, kamipun bertolak menuju parkiran. Dibeberapa titik yang kami lewati, kami melihat beberapa banner dan spanduk terpasang. Banner berisi himbauan untuk menaati protokol kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat. Kami juga melihat tempat mencuci tangan kembali di area keluar dari Eling Bening ini.


Nah itulah cerita tentang perjalanan wisata kami ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal). Alhamdulillah semua happy dan menikmati perjalanan ini, semoga semakin membuat imunitas kita kuat yaa gengs :). Bagi yang sudah rindu akut buat piknik, yuks berwisata ke Kabupaten Semarang aja, banyak pilihan tempat yang menarik dengan pemandangan alam yang tiada dua:). Namun sebelum berwisata, pastikan kondisi tubuh kita benar-benar sehat yaa temans. Terus jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan yaa; pakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak (social distancing), keep health, clean and happy yaa temans :)


Wassalamu'alaikum.


2 comments for "Berwisata Ke Eling Bening di Era Adaptasi Kebiasaan Baru"

  1. Dulu dah mau masuk sinii tapi balik kanan karena rame. Pankapan kudu balik
    lagi ke sini nih.

    ReplyDelete
  2. Pemandangannya memang indah ya Mbak Eling Bening..

    ReplyDelete